Contoh Program Literasi Sekolah

1 komentar
contoh program literasi sekolah

Gerakan literasi sekolah atau GLS adalah salah satu program dalam dunia pendidikan yang harus mendapat dukungan positif dari semua kalangan. Penerapan dari contoh program literasi sekolah harus dapat dilaksanakan dengan baik agar semua bisa merasakan pemanfaatannya.

Gerakan literasi sekolah sendiri mempunyai makna sebagai gerakan untuk dapat mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu  secara cerdas melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis dan atau berbicara.

Banyak contoh program literasi sekolah yang dapat dikembangkan sehingga semua warga sekolah dapat menjadi insan yang mempunyai daya literasi yang tinggi dan terus berkembang. Untuk itu, pada tulisan kali ini kita akan akan membicarakan beberapa contoh program literasi sekolah yang bisa diaplikasikan dalam mendukung Gerakan Literasi Sekolah baik oleh guru maupun murid.

5 Contoh Program Literasi Sekolah yang Dapat Dikembangkan oleh Guru dan Murid

Indonesia termasuk negara dengan literasi masih rendah sampai saat ini. Dari literasi membaca saja, menurut data dari Unesco bahwa hanya 0,001% saja masyarakat Indonesia yang suka membaca, ini artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang suka dengan dunia membaca.

Kondisi memprihatinkan tentang dunia literasi di negeri ini bukan untuk kita biarkan. Tetapi semua harus bersatu padu agar kita menjadi masyarakat yang melek literasi, termasuk dalam melek menulis dan membaca. 

Sekolah sebagai institusi pendidikan dan tempat anak untuk tumbuh dan berkembang dengan sebayanya harus menjadi garda terdepan dalam menerapkan literasi untuk semua warga sekolah. Contoh program literasi sekolah haruslah yang dapat menarik perhatian sehingga mereka melakukannya bukan karena terpaksa, tetapi karena dorongan hati masing-masing.

Berikut 5 contoh program literasi yang dapat dikembangkan di sekolah baik oleh siswa maupun guru

1. Pembiasaan Membaca 15  Menit Sebelum Kelas Dimulai

Sebelum pembelajaran dimulai setiap harinya, sekolah bisa mengadakan pembiasaan baik yang salah satunya berhubungan dengan literasi yaitu dengan membaca lebih kurang 15 menit.  Anak-anak bisa membaca buku yang tersedia di perpustakaan atau membawa buku favorit nya masing-masing.

Untuk sekolah muslim, program membaca 15 menit sebelum kelas dimulai ini bisa juga diadaptasi dengan membaca Al-Quran. Guru dapat membimbing membaca dan juga menjelaskan tafsir yang terkandung dalam setiap ayatnya.

2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan Tema Literasi

pengembangan program GLS

Contoh program literasi sekolah selanjutnya yang bisa dikembangkan adalah dengan mengangkat tema literasi dalam proyek penguatan profil pelajar Pancasila atau yang dikenal dengan P5. Program P5 ini adalah program yang ada dalam kurikulum merdeka yang digaungkan oleh Menteri Nadiem Makarim.

Program P5 diadakan dengan tujuan untuk mencapai kompetensi dan juga karakter yang sesuai dengan profil pelajar Pancasila. Ada 7 tema yang bisa diangkat dalam program P5 dan kita bisa sekali memasukkan tema literasi ke dalam rangkaian program P5 ini. 

3. Membuat Buku Antologi Siswa dan Guru

antologi puisi kepingan riwayat

Membuat buku antologi kolaborasi antara guru dan siswa bisa menjadi ide lainnya dalam mengembangkan ide program gerakan literasi sekolah. Ada banyak pilihan antologi yang bisa kita susun, seperti antologi puisi, antologi cerpen, atau bisa juga kisah inspirasi. 

Contoh program literasi dengan membuat buku antologi puisi sudah dicoba di sekolah tempat saya mengajar dan alhamdulillah banyak sekali hikmah dari membuat antologi ini untuk perkembangan literasi di sekolah. Selain ada kebanggaan dari setiap siswa maupun guru yang terlibat dalam penyusunan buku antologi, semangat anak-anak untuk membaca menjadi meningkat dengan adanya buku karya mereka atau teman-temannya dan juga gurunya.

4. Mengadakan Ekstrakurikuler atau Klub Literasi untuk Mewadahi Potensi Siswa 

Gerakan Literasi Sekolah

Tahun ini adalah tahun kedua saya sendiri menjadi pembimbing ekstrakurikuler literasi di sekolah tingkat SMA. Ekstrakurikuler ini memang dibuat untuk menjadi wadah para siswa dalam mendalami dunia literasi yang sangat luas.

Banyak kegiatan yang dilakukan dalam ekstrakurikuler literasi. Beberapa diantaranya seperti diskusi tentang cara membuat puisi dan juga teknik menampilkannya, bedah buku, bedah film, seni monolog, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

5. Mengaktifkan Majalah Dinding di Sekolah

Mading atau Majalah Dinding adalah salah satu fasilitas sekolah yang sebaiknya ada untuk media literasi membaca di lingkungan sekolah. Manajemen majalah dinding bisa diberikan pada ekstrakurikuler atau klub literasi untuk penerbitan konten tulisan apa yang sesuai dengan visi dan misi sekolah.

Selain berisi artikel yang dipampang, majalah dinding bisa dihias dengan kreasi yang unik agar para siswa tertarik untuk melihat dan kemudian membaca setiap informasi didalamnya. So, selain skill menulis, ada baiknya pengurus mading juga mempunyai rasa seni yang bagus untuk mendekor majalah dinding sekreatif mungkin.

Yuk Terus Kembangkan Daya Literasi Kita

Kita tentunya sangat miris dengan data hasil riset dari Central Connecticut State Univesity pada tahun 2016 yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang malas membaca namun sangat senang untuk mengoceh di media sosial. Aktif di media sosial tidak jadi masalah, namun membuat cuitan yang tidak berdasar bahkan cenderung dengan kata-kata yang tak elok sungguh fakta yang memang mengerikan.

Kondisi miris seperti itu tentu bukan untuk terus kita abaikan, tapi kita harus terlibat aktif untuk ikut andil dalam mengembangkan dunia literasi di Indonesia. Banyak hal yang bisa kita lakukan, termasuk mendukung program-program literasi di sekolah.

Untuk Ayah Bunda, coba komunikasikan dengan anak-anak, apa buku kesukaan mereka? Kita bisa mendukung gerakan literasi ini dari rumah dengan memfasilitasi buku-buku yang sesuai usia dan juga yang mereka sukai. Harapannya, anak-anak akan tumbuh dengan informasi yang mumpuni sehingga mereka menjadi dewasa dengan kepala berisi, bukan tong kosong nyaring bunyinya.

Para orang tua yang sudah menyekolahkan anaknya juga bisa mendukung program literasi sekolah dan juga menyampaikan gagasan melalui komite sekolah jika mempunyai contoh program literasi sekolah yang bisa dikembangkan di tempat anak belajar. Ini tiada lain sebagai bentuk support terbaik kita kepada dunia pendidikan yang tak terlepaskan juga dengan dunia literasi.

Related Posts

1 komentar

  1. Jadi nambah ide untuk menerapkan kegiatan literasi di sekolah nih mas Yonal. Poin 2 Alhamdulillah sudah mulai dilaksanakan kebetulan kami membuat projek KALIBAT (keterampilan literasi baca dan tulis) gak cuma literasi baca aja yang kami buat tapi ada literasi numerasinya juga. Semoga kedepannya bisa bikin kegiatan ekskul literasi juga...

    BalasHapus

Posting Komentar