Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

9 komentar
pembelajaran tahun ajaran 2021/2022

Ramai wacana pembelajaran tatap muka (PTM) yang akan dimulai uji cobakan kembali pada tahun ajaran baru 2021/2022 di sekolah maupun madrasah. Namun, pada waktunya rencana tersebut kembali ditunda setelah melonjaknya angka yang terpapar Covid-19 di Indonesia. Lantas harus seperti apakah pembelajaran yang diterapkan oleh setiap sekolah atau madrasah di tahun ajaran baru ini.

Kantor Kementerian Agama yang menaungi madrasah-madrasah mulai dari RA, MI, MTs, dan MA akhirnya mengeluarkan surat edaran yang menjadi panduan ketentuan pembelajaran di masa pandemi pada tahun pelajaran 2021/2022 ini.

Ketentuan Pembelajaran di Masa Pendemi Covid-19 Tahun ajaran 2021/2022

Surat bernomor B-1873/DJ.1/Dt.1.1/PP.03/06/2021 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama Pusat yang ditujukan kepada seluruh Kantor Kementerian Agama Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia adalah surat yang menjadi panduan untuk menyelenggarakan pembelajaran di madrasah. Berikut beberapa poin yang dapat disimpulkan dari surat tersebut.

  1. Semua madrasah yang akan menyelenggarakan pembelajaran, wajib memperhatikan kesehatan semua warga madrasahnya, termasuk murid, guru, dan staf tata usaha.
  2. Semua stake holder madrasah wajib pula memperhatikan peraturan pemerintah tentang PPKM ( Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dari Kementerian Dalam Negeri.
  3. Untuk setiap madrasah yang berada dalam zona merah, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka, sehingga pembelajaran otomatis harus menggunakan sistem BDR (Belajar dari Rumah)
  4. Madrasah yang berada di zona hijau, kuning, dan orange dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan ketentuan mendapat izin tertulis dari Kementerian Agama, Satgas Covid, dan Pemerintah Daerah Setempat.
  5. Madrasah harus berusaha optimal untuk memenuhi hak setiap murid untuk mendapatkan pengajaran yang layak.
  6. Madrasah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), seluruh pendidik dan tenaga kependidikannya harus sudah melaksanakan vaksinasi pertama dan kedua.

Bolehkah Mengadakan Pembelajaran Tatap Muka?

Belajar dari rumah (BDR)

Dari beberapa simpulan poin yang harus diperhatikan oleh setiap madrasah untuk melaksanakan pembelajaran di masa pandemi Covid-19 pada tahun ajaran 2021/2022 ini, Kementerian Agama dengan jelas memberikan gambaran pembelajaran untuk setiap madrasah yang ada di zona hijau, kuning, orange, dan merah. Walau dalam surat tersebut diberi arahan untuk madrasah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka (PTM), namun dengan keluarnya peraturan PPKM dari Pemerintah Pusat, rencana tersebut ditunda terlebih dahulu karena mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan seluruh warga madrasah atau sekolah.

Seluruh penanggung jawab pendidikan, baik guru, orang tua, dan murid itu sendiri, sepertinya harus terus bersabar dan ikhlas karena Allah untuk melaksanakan pembelajaran walau masih Belajar Dari Rumah (BSR) secara on line, sembari tetap berdoa semoga negeri ini kembali pulih, dan pembelajaran kembali normal seperti sedia kala.

Salam


Related Posts

9 komentar

  1. Alhamdulillah di deket rumah saya anak tetangga TK dan SD nya sudah mulai belajar tatap muka. Meski per kelas maks 2 orang untuk TK dan 5 orang untuk SD. Nggak sampai penuh jam belajarnya. Seenggaknya mengurangi ke-bete-an anak dan ke-stres-an ibunya :-)
    Semoga pandemi cepet berakhir. Aamiin.

    BalasHapus
  2. Dilematis memang, satu sisi kegiatan belajar tatap muka sangat dibutuhkan semua pihak, guru, orang tua dan siswa. Tapi di sisi lain, taruhannya juga sangat besar. Berbesar harapan, satu waktu semua berakhir. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah

    BalasHapus
  3. Sudah rindu banget sama aktivitas menyiapkan anak2 sekolah, antar jemput, masyaAllah

    BalasHapus
  4. Kadang suka mikir dan prihatin dengan kondisi pendidikan di masa pandemi ini. Iya, idealnya pendidikan anak dikembalikan ke keluarga... Tapi nggak semua keluarga ideal dan bisa menyelengarkan pendidikan anak. Masih banyak yg harus berjibaku memenuhi kebutuhan hidup. Akibatnya yah... Anak-anak terlantar. Daring juga membosankan dan nggak bisa tiap hari.

    BalasHapus
  5. Jadi dilema ya pak, kadang pembelajaran tatap muka tuh perlu biar anak bener-bener paham materi. Tapi kondisi kaya gini bikin was-was kalau tatap muka juga si.

    BalasHapus
  6. Di daerah aku sih dari awal tahun ini uda tatap muka pak Alhamdulillah..
    Semoga tatap mukanya pun terus berlanjut, nggak nyaman banget pun kalau belajar melalui daring, banyak keterbatasan bangett.

    BalasHapus
  7. Alhamdulillah di tempat saya sudah mulai mencoba masuk yang kelas 7 nya, itu pun bertahap 3 minggu sekali setiapatpel dan waktu pembelajaran sedikit. Semoga tatap muka bisa kesampaian lagi spryi dulu, aamiin

    BalasHapus
  8. Udah kangen banget belajar tatap muka. Kangen ketemu siswa, kangen berdiri di depan kelas lg, kangen liat anak sekolah pagi-pagi. Kangen ikut upacara lagi

    BalasHapus
  9. Aku udah kangen sekolah offline. Bisa nganterin sekolah, terus rujakan sama ibu-ibu sesama wali santri, eeeh. :D :D

    BalasHapus

Posting Komentar