Travelove: Dari Ransel Turun ke Hati, Buku Cinta Para Traveller

10 komentar

Buku antologi para backpacker ini berjudul Travelove, menceritakan pengalaman perjalanan mereka ke berbagai belahan dunia, dan di beberapa perjalanannya, mereka menemukan cinta, cinta yang membuat mereka semakin jatuh cinta untuk melakukan traveling, mengelilingi dunia

Travelove: di Perjalanan Kutemukan Cinta

Ditulis oleh Trinity dan kawan-kawannya, buku antologi cerpen yang diambil dari kisah nyata para penulisnya ini menceritakan tentang mereka dalam melakukan hobinya traveling keliling dunia dengan budget minimalis ala backpacker. Dalam perjalanan yang mereka lakukan ada cinta yang tumbuh merekah dengan orang yang baru ditemui, semakin terikat dalam perasaan dengan pasangan hidup, bahkan rasa sayang yang semakin kuat kepada orang tua. Demikian beberapa tema yang ada dalam antologi ini

Tentang Penulis & Ceritanya

Buku antologi cerpen ini ditulis oleh 9 penulis yang mempunyai hobi yang sama yaitu traveling. Dalam perjalanan yang mereka lakukan, hal-hal indah terjadi termasuk menemukan cinta di dalamnya, cinta kepada tambatan hati, cinta yang semakin bersemi kepada pasangan, rasa sayang kepada orang tua, bahkan perjalanan yang dapat menumbuhkan rasa cinta kepada Tuhan dalam bentuk rasa takjub dan syukur.

Berikut para penulis dan cerita dalam Travelove; Dari Ransel Turun ke Hati.

1. Andrei Budiman ~ Bertemu Itu Kesempatan, Bersama Itu Pilihan

Andrei Budiman oleh sebagian orang dikenal sebagai kritikus film, ternyata laki-laki kelahiran Banjarmasin ini sudah hobi traveling semenjak jaman SMA-nya. Ia sudah banyak melakukan perjalanan baik mengelilingin Indonesia maupun beberapa negara di dunia, ia dikenal dengan motonya 'Jangan hanya sekedar berani bermimpi'.

Dalam antologi Travelove, Andrei Budiman menuliskan pengalamannya ke Jepang pada musim dingin dengan judul Bertemu itu Kesempatan, Bersama itu Pilihan. Dalam ceritanya ia berbagi pengalaman perjalanan ke Jepangnya dengan harus beradaptasi dengan suhu dingin yang sangat ekstrem dan sudahnya mencari makanan halal, bahkan ia pernah diaktakan bodoh oleh penduduk Jepang karena mengunjungi negara itu di saat suhu sedang tidak bersahabat.

2. Trinity ~ Perjalanan ke Surga

Trinity lebih dikenal lebih dahulu dengan bukunya The Naked Traveler yang menceritakan perjalanan dan hobi travelingnya. Perempuan kelahiran Sukabumi ini dalam lima serial bukunya tersebut menceritakan ia yang sudah mengelilingi seluruh provinsi di Indonesia dan 46 negara di dunia.

Rasa cintanya kepada mendiang ayahnya yang pernah melakukan traveling bersama ke gunung Bromo menjadi tema dalam cerpen Trinity. Perjalanan ayah-anak ini menjadi perjalanan terakhir sang ayah sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya. Trinity sangat bersyukur bisa melakukan perjalanan dengan orang terkasihnya sebelum sang ayah dijemput ajal.

3. Rini Raharjanti ~ Terima Kasih, Giving Alm

Rini Raharjanti mempunyai hobi traveling karena melihat kedua orang tuanya yang mempunyai hobi serupa. Perempuan kelahiran 3 Juli ini sudah banyak menelusuri pulau-pulau di Indonesia dan banyak negara di Asia pasifik.

Selain ikut dalam proyek antologi travelove ini, Rini Raharjanti sudah menulis beberapa judul buku solonya, seperti Rp.3 jutaan keliling India dalam 8 hari dan Travelicious Jakarta. Dalam hal melakukan hobinya, ia menyemangati diri dengan slogan 'Keep the traveling passion burning'.

Dalam antologi ini, Rini menceritakan pengalamannya mengunjungi Luang Prabang, Laos yang ketika ia kunjungi sedang melaksanakan ritual giving alm, yaitu acara pemberian derma berupa makanan kepada para biksu di sana. Selain ia, acara Giving Alm juga banyak dihadiri oleh turis dari negara-negara lain. Di Laos pula ia bertemu dengan seorang laki-laki yang membuat hatinya berdebar, lelaki ganteng asal Irlandia yang sama-sama sedang traveling di Laos.

4. Salman Faridi ~ Winter Serenade

Sewaktu kecil, Salman Faridi pernah menulis kepada seorang wartawan Kompas yang menjadi penanggung jawab rubrik 'Jalan Sutera', Bondan Winarno. Dalam suratnya ia mengatakan bahwa kelak ketika dewasa, ia akan berkeliling dunia seperti pak Bondan. Ternyata, Tuhan mengabulkan apa yang ia tuliskan tersebut. Kini ia benar-benar telah termakan omongan masa kecilnya, melakukan traveling keliling dunia.

Bagaimana rasanya kehilangan dompet yang berisi uang untuk ongkos perjalanan kita?. Hal ini terjadi pada Salman Faridi ketika mengisahkan perjuangannya untuk bertemu dengan sang istri yang berada di Jepang, ketika transit di Malaysia, ia kehilangan dompetnya. Bagaimana Selanjutnya?. Di dalam cerpen ia berjudul winter serenade, kita akan melihat perjuangannya demi cintanya pada sang istri untuk ditemuinya di negeri Doraemon itu. 

5. Claudia Kaunang ~ Silent Retreat

'Traveling is Possible!' adalah slogan penyemangat Claudia Kaunang dalam menekuni hobi travelingnya, terlebih menurutnya, traveling bisa lebih mendekatkan ia dengan Sang pencipta. Claudia terkenal dengan buku-bukunya yang memberikan tips perjalanan murah ala backpacker ke luar negeri.

Dalam Silent Retreat, Claudia menceritakan pengalamannya diajak traveling oleh kekasih ke Australia. Ia sudah membayangkan bagaimana ia akan jalan-jalan di kota-kota besar di sana dengan berswafoto di landscape ikonik Australia. Tapi apa yang terjadi?. Kenyataannya, ia dibawa ke perkampungan kecil, jauh dari perkotaan untuk mengikuti program Silent Retreat, yaitu semacam program religi yang diisi dengan acara doa-doa untuk merefresh diri.

Hancur sudah impiannya untuk menikmati keindahan kota metropolitan di Australia. Namun pada akhirnya ia menyadari tentang sosok sang calon suaminya yang religius, yang ia baru sadari dapat membawanya ke arah yang lebih baik. Kekecewaannya juga akhirnya terobati, ketika sebelum pulang kembali ke Indonesia, lelaki idamannya itu memberikan sepucuk kertas yang berisi puisi yang membuatnya melted.

You had better slow down
Don't dance so fast
Time is short

When you're running so fast to get somewhere
You miss half the fun of getting there
When you worry and hurry through your day
It is like an unopened gift just thrown away

Life is not a race
Do take it slower
Hear the music
Before the song is over

6. Ariyanto ~ Rendezvous

Ariyanto merasa hidupnya terberkati karena dua hobinya dapat dilakukan beriringan, menulis dan traveling. Dengan kedua hobi tersebut, ia bisa membagikan pengalaman-pengalaman selama perjalanannya dalam bentuk buku-bukunya yang memandu perjalanan ke luar negeri dengan low budget.

Berbeda dengan penulis lainnya, Ariyanto memilih menceritakan pengalamannya traveling di wilayah Asia tenggara, tepatnya negeri jiran, Malaysia. Ia memilih Malaysia sebagai ide menulisnya tanpa alasan, karena di sana ia kaan bertemu dengan orang spesial yang sudah lama ia berkomunikasi melalui surat elektronik. Sebelum keberangkatannya, ia menduga-duga, akan seperti apa pertemuannya dengan orang yang sangat akrab di dunia maya, namun belum pernah ia temui sekalipun di dunia nyata.

7. Rei Nina ~ Saya Perempuan Dangkal dan Varietas Lelaki Kurang Unggul

Bagi Rei Nina yang tinggal di Ibu kota, melakukan traveling adalah sebuah keharusan untuk melepaskan diri dari kepenatan  sementara Jakarta. Ia sudah menulis tujuh buku yang menceritakan pengalaman perjalanannya baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Menurut Rei Nina

Lelaki lelaki selain sebagai spesies yang maha membosankan, tidak logis, banyak akal, manja dan demanding, mereka juga sering aneh kelakuannya. 
Travelove ~ Halaman. 91

Namun, walaupun ia melabeli lelaki dengan sedemikian rupa, ia pernah jatuh cinta kepada makhluk ia ia sumpah serapahi karena tergoda dengan kesamaan hobi dengannya yaitu traveling.

8. Sari Musdar ~ Mencari Cupid di Kota Cinta

Komik Tintin telah membuat Sari Musdar begitu semangat untuk melakukan perjalanan, seperti halnya karakter Tintin, Sari menganggap bahwa traveling adalah cara melihat dunia dan dan masyarakat lain yang ada di planet bumi. Ia juga menyemangati diri untuk melakukan traveling dengan slogan 'Hidup hanya sekali, sebisa mungkin dinikmati apa pun  cerita yang Tuhan sodorkan'.

Sari Musdar dalam 'Mencari Cupid di Kota Cinta' menceritakan tentang perjalanan penuh cintanya ke Paris, Francis. Setelah dikejar pelukis jalanan yang menawarkan jasanya, ia meminta tolong kepada seorang lelaki yang berada di sebuah kafe. Dari sanalah ia berkenalan dengan lelaki yang telah menolongnya tersebut.

9. Lalu Abdul Fatah ~ Does Anybody Know Where Natalie Is

Penulis Travelicious Lombok ini mempunyai slogan bahwa traveling bukan smeata-mata memindahkan diri dari satu titik ke titik lainnya, tetapi ada dinamika yang ingin dijaga, semacam keseimbangan fisik dan mental, juga untuk mengasah semua indra.

Cerpen terakhir di antologi ini ditulis oleh Lalu Abdul Fatah yang menceritakan perjalanan backpackernya di Lombok. Ia menuliskan cerpen tersebut dalam bentuk buku harian, lengkap dengan penanggalannya. Di lombok ia bertemu dengan seorang bernama Natalie yang membuatnya jatuh hati.

Destinasi Mana Yang Ingin Dikunjungi?

Membaca 9 cerita dari para backpacker ini membuat motivasi untuk juga melakukan hal sama, melakukan perjalanan keliling Indonesia dan juga negara-negara di dunia.

Jika berandai-andai dan memilih destinasi wisata yang ingin dikunjungi, Jepang adalah pilihan utama. kenapa Jepang?. Karena sang adik pernah menetap di sana selama 3 tahun, dan selama ia di sana, sering sekali ia membagikan foto-foto destinasi wisata di sela-sela libur kerjanya.

Jepang

Setiap destinasi wisata pastilah mempunyai kelebihan dan keunikan masing-masing, pun dengan Jepang. Melihat pohon dan bunga Sakura asli yang sedang mekar sepertinya akan sangat mengagumkan, terdengar klise, tapi ya tiap orang mempunyai impiannya masing-masing kan.

Jepang memang unik, negara yang yang sangat modern di segala bidang, namun entitas ketradisionalannya tidak hilang sama sekali. Ketika kota-kotanya sudah sangat maju, namun mereka tetap mengsakralkan gunung Fujiyama, ketika masyarakatnya sudah berpikiran modern, tapi tradisi-tradisi yang turun temurun ada di Jepang tidak hilang sama sekali.

Mengunjungi tempat impian dengan orang yang sangat kita cintai adalah suatu hal yang membahagiakan, dan pastinya sosok ibu akan kupilih jadi pendamping perjalananku jika suatu saat cita-cita itu terkabul. Semoga.

Judul buku : Travelove Dari Ransel Turun ke Hati
Penulis : Andrei Budiman, Trinity, dkk
Penerbit : B first
Tebal : 151 halaman 

#RCO9
#OneDayOnePost
#ReadingChallengeODOP9


Related Posts

10 komentar

  1. So sweet yaa liat nuansa Jepang yang dibuat bunga sakura. One day, semoga terwujud perjalanan impiannya )..

    BalasHapus
  2. Waah ternyata ada Andrei Budiman. Aku lagi baca e-booknya yang Travellous from Europ found The Love. Seru yah ternyata.

    BalasHapus
  3. Aamiin Allohuma Aamiin ... semoga tercapai ya mas, cita-cita perjalanan bersama ibu nya

    BalasHapus
  4. Membaca perjalanan sangat menyenangkan, smoga impiannya bisa twrwujud, belum pernah baca bukunya Andrei Budiman

    BalasHapus
  5. semoga impiannya terwujud. jadi ingin baca bukunya

    BalasHapus
  6. Aamiin.. semoga bisa tercapai impian jalan-jalannya..

    BalasHapus
  7. Jadi pingin baca bukunya juga. Inspiring banget

    BalasHapus
  8. Aamiin, mudah-mudahan bisa kesampaian pergi kesana bareng sama yang dicinta. aamiin

    BalasHapus
  9. Semoga impiannya tercapai ya Kak. Aamiin

    BalasHapus
  10. inilah jika para petualang menulis buku...hasil bukunya jadi membuat penasaran

    BalasHapus

Posting Komentar