Tahun Baru: The Brand New You

4 komentar

Tahun Baru: The brand new you

Detik-detik pergantian tahun akhirnya sudah di depan mata, dua belas bulan di tahun 2020 akan segera kita tinggalkan, berganti masa dengan tahun baru 2021. Pastinya banyak hal yang telah di lalui dalam masa satu tahun ke belakang, dan ini adalah momen yang tepat untuk kita  berefleksi dengan apa yang telah menjadi capaian di tahun lalu untuk kita jadikan semangat baru di 2021.

Tahun Baru: Waktu Untuk Mensyukuri, Mengevaluasi, dan Beresolusi

Sejatinya setiap waktu dapat dijadikan momen untuk selalu berkaca dengan apa yang yang terjadi pada kita dan sekitar, sebagai bentuk respons kepekaan hidup kita. 

Namun tak salah juga kiranya, pergantian tahun dalam kalender Masehi ini dapat kita jadikan salah satu waktu untuk mensyukuri apa yang telah kita gapai di satu tahun sebelumnya, mengevaluasi diri dengan segala hal yang menjadi hambatan untuk berkembang, serta menyiapkan resolusi, mengazamkan diri untuk terus maju dan bergerak menggapai hal-hal terbaik yang menjadi cita-cita mulia kita.

Selalu Bersyukur

Ada selorohan bahwa tahun 2020 hanya terdiri dari lima bulan saja: Januari, Februari, Maret, Corona, dan Desember.  Ya, tahun 2020 adalah salah satu waktu yang menggemparkan seluruh dunia dengan adanya kasus pandemi corona di hampir seluruh belahan dunia. 

Banyak orang yang terkena dampak dari pandemi ini, khususnya secara ekonomi.

Guru Sebagai Garda Terdepan Dunia Pendidikan

Dunia pendidikan pun salah satu yang tak luput dari dampak corona ini. Berawal dari Ujian Nasional yang di tiadakan secara mendadak, sampai pembelajaran tatap muka di kelas yang juga akhirnya harus diganti menjadi pembelajaran virtual atau on line.

Semua harus beradaptasi dengan cepat, guru yang harus siap menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran, siswa yang harus beradaptasi menghadapi monitor setiap hari untuk mendapatkan pengajaran, dan orang tua yang harus berkolaborasi dengan guru untuk menjadi pendamping pembelajaran setiap anaknya di rumah.

Sebagai seorang yang Allah beri amanah untuk menjadi seorang pengajar di sebuah madrasah, pembelajaran dengan menggunakan teknologi informasi sebagai media pembelajaran memang biasa dilakukan, namun tak pernah diaplikasikan setiap hari, apalagi setiap pertemuan di setiap mata pelajaran. 

Di masa pandemi inilah setiap guru ditantang untuk melakukan pembelajaran menggunakan media teknologi informasi setiap waktu tatap muka. Bukan hal mudah untuk yang belum terbiasa, namun hikmahnya adalah guru menjadi melek informasi dan teknologi, sehingga keluar dari zona nyaman yang terbiasa mengajar dengan media pembelajaran monoton.

Keluarga di Tengah Corona

keluarga di tengah corona

Dampak dari corona tahun 2020 juga terasa di keluarga, anjuran untuk berada di rumah saja dan work from home menjadikan hari-hari banyak dihabiskan bersama keluarga. Kebersamaan bersama istri dan anak-anak menjadi sangat terasa baik secara kualitas maupun kuantitas, walaupun dengan usia anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, sehingga butuh dipahamkan mengapa kita tak keluar rumah jika tidak dalam keadaan mendesak saja. 

Anak-anak sangat butuh pemahaman itu, karena berhari-hari berada di rumah tanpa tahu mengapa, pastilah akan sangat membosankan. Jadilah kita sebagai orang tua harus sangat kreatif untuk menciptakan keceriaan ala liburan, walaupun hanya di rumah saja.

hal lain yang juga tak di sangka-sangka adalah dampak baby boom di Indonesia karena corona ini juga dialami oleh keluarga kami. Jadilah penghujung tahun ini kami sedang menanti kelahiran sang bayi, menjadi salah satu amanah dan kado yang indah tahun 2020 yang Allah berikan di antara sekian nikmat-Nya. Alhamdulillah.

Pandemi dan Literasi

Yang juga tak terduga di tahun 2020 ini adalah bisa ikut serta di beberapa kelas menulis on line. Berawal dari lomba menulis real short story yang diadakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Sukabumi, di mana para kontributor tulisan setelah lulus kurasi dan di bukukan dalam bentuk antologi, selanjutnya di rekomendasikan untuk ikut kelas menulis yang diadakan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Sukabumi, kemudian berestafet ke beberapa acara penulisan lainnya seperti:

  • Ramadan Writing Chalengge (RWC) yang diadakan oleh Komunitas One day One Post (ODOP)
  • September Bersenandika yang diadakan oleh Ruang Nulis
  • Open Recruitment (OPREC) yang diadakan oleh Komunitas One Day One Post (ODOP)
  • Blogspedia Coaching Batch 1 yang diadakan oleh Coach Tunggal Marita Ningtyas
Dari hasil mengikuti beberapa kelas menulis tersebut, akhirnya lahirlah buku solo perdana 'Narasi Ayah Guru', buku yang menceritakan -atau lebih tepatnya curahan hati alias curhat- keseharian sebagai sosok guru di madrasah dan sebagai seorang ayah dalam keluarga. Puji syukur kepada Allah, di akhir tahun ini buku Narasi Ayah Guru telah tercetak kedua kalinya pada September lalu.

Buku di tengah pandemi corona

Jangan Lupa Mengevaluasi Diri

Di antara dua belas bulan ke belakang yang kita lalui, di antara sekian agenda yang kita rencanakan untuk periode satu tahun ke belakang, pastinya ada satu dua hal yang kita lewati dan tidak terlaksana, terlebih di tengah pandemi corona yang belum juga mereda, banyak aktivitas yang harus ditunda untuk sementara.

Pandemi corona memang tidak bisa kita hindari, tapi sekreatif mungkin jangan menjadikan alasan untuk kita tidak maju dan berkembang dengan segala idealisme yang kita punya. Di sinilah pentingnya untuk mempunyai rencana cadangan mulai dari A sampai Z, sehingga jika ada satu hal yang menjadi aral melintang, kita tidak akan putus harapan, tetapi sebaliknya, memutar otak untuk terus bergerak dan mencari jalan keluar untuk setiap mimpi yang ingin kita gapai.

Semoga di tahun baru 2021 yang akan segera datang, segala resolusi yang ingin kita raih dapat tercapai dengan baik, dan semoga Indonesia kembali pulih di segala bidang, sehingga dapat menunjang setiap warganya untuk bergerak leluasa mengapai setiap asa.

Baca juga:

Related Posts

4 komentar

  1. masya Allah pak yo
    guru yang menginspirasi

    BalasHapus
  2. Siap pak, tahun 2021 aku pokoknya bakal revolusi diri

    BalasHapus
  3. MasyaAllah. Keren, Pak. Tetap berkarya walaupun pandemi. Semoga kelahiran putra/putrinya lancar dan menjadi anak sholih/sholihah.

    BalasHapus

Posting Komentar