Contoh Literasi Digital yang Bisa Dikembangkan di Sekolah

12 komentar
contoh literasi digital

Sekolah merupakan salah satu tempat yang tepat untuk mengembangkan literasi digital untuk generasi muda. Para guru sebaiknya tahu contoh literasi digital yang bisa dikembangkan di sekolah agar para siswa terbiasa dengan kondisi saat ini yang memang serba digitalisasi agar kelas tidak gagap teknologi ketika masuk ke dunia kerja.

Sekolah sebagai pusat pendidikan seyogianya juga dapat mendukung program Gerakan Literasi Sekolah atau GLS di satuan pendidikan masing-masing. Dukungan nyata dari pihak sekolah adalah bukti nyata terhadap gerakan literasi di Indonesia yang memang perlu sokongan dari berbagai pihak.

Definisi Literasi Digital Menurut Para Ahli

Yang dimaksud literasi digital sendiri menurut Devri Suhendri (2021) adalah pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet, dan lain sebagainya.

Definisi lain disampaikan oleh Bawden. Ia mengartikan literasi digital sebagai keterampilan teknis dalam mengakses, memahami, merangkai, dan menyebarluaskan informasi.

3 Contoh Literasi Digital yang Harus Guru Tahu

Sebelum guru memberikan pemahaman tentang pentingnya literasi digital kepada setiap murid, sejatinya para guru harus memahami dulu apa itu literasi digital dan juga apa-apa saja contoh literasi digital yang bisa dikembangkan di sekolah. Untuk itu, seorang guru memang harus bisa update pengetahuan yang berhubungan dengan informasi dan teknologi yang dapat diterapkan di sekolah.

Guru yang dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan informasi sampai dapat mengajarkannya kepada para anak didik di sekolah adalah guru yang mempunyai indikasi memberikan contoh cara belajar yang baik kepada para murid. 

Berikut 3 contoh literasi digital yang harus guru tahu dan bisa dikembangkan di sekolah, mulai dari yang paling sederhana sampai pada pengaplikasian teknologi yang memang butuh pengetahuan untuk mengoperasikannya.

literasi digital

1. Komunikasi Menggunakan Media Sosial

Perkembangan media sosial saat ini sungguh luar biasa. Hampir setiap orang memiliki akun media sosial.

Para siswa termasuk golongan usia yang aktif bermain di media sosial. hal ini bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk menjalin komunikasi dengan para siswa via media sosial.

Media sosial yang banyak digunakan saat ini seperti WA, Facebook, Instagram, Twiiter, bahkan tiktok. Para guru bisa melihat, media sosial mana saja yang banyak digunakan oleh para siswa nya di sekolah. Dari sanalah celah yang bisa dimasuki untuk menjalin komunikasi dengan para siswa secara santai.

Penggunaan media sosial untuk menjalin komunikasi yang lebih intens dengan siswa adalah contoh aplikasi literasi digital paling sederhana, karena setiap orang, termasuk para siswa, banyak yang memiliki media sosial dan juga penggunaannya yang relatif mudah. 

2. Mengerjakan dan Mengirim Tugas Menggunakan Aplikasi Belajar atau E-mail

Hal lain dari contoh literasi digital di sekolah adalah membiasakan murid untuk mengerjakan tugas dan mengirimkannya via aplikasi belajar atau email. Saat ini banyak aplikasi belajar yang bisa guru gunakan dalam mendukung proses pembelajaran digital.

Contoh aplikasi pembelajaran yang bisa digunakan adalah google class yang sudah banyak diketahui dan digunakan. Guru harus tahu bagaimana cara kerja google class dan juga dapat mensosialisasikannya kepada para siswa. Setelah para siswa dapat memahami cara kerjanya, siswa dapat beradaptasi dengan mengerjakan dan mengirimkan tugas via google class ini.

Contoh aplikasi pembelajaran lainnya adalah e-learning yang digunakan oleh madrasah-madrasah di bawah Kementerian Agama. Aplikasi ini lumayan lengkap, bisa digunakan untuk proses pembelajaran, penilaian, sampai tes sumatif.

Jika belum sampai pada titik penggunaan aplikasi belajar, penggunaan email pun bisa menjadi alternatif untuk memulai literasi digital dalam hal pengerjaan tugas di sekolah. Tugas bisa dikerjakan secara offline dan baru dikumpulkan via email secara online.

3. Pembiasaan Pembelajaran Menggunakan Media Teknologi Offline & Online

Contoh pembelajaran menggunakan media teknologi seperti menggunakan media power point. Guru harus bisa dasar-dasar dalam membuat slides di power point ini.

Aplikasi desain grafis Canva juga menyediakan aplikasi khusus guru dan siswa. Aplikasi ini juga bisa diberdayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran baik offline maupun online.

Untuk guru yang juga Blogger, blogpost di blog juga bisa sekali digunakan untuk dijadikan media pembelajaran. Siswa bisa jadi tahu kalau memiliki guru kreatif yang membuat postingan pembelajaran di web pribadi.

Prinsip Dalam Pengembangan Literasi Digital di Sekolah

prinsip dasar literasi digital

Prinsip dasar yang harus dipahami oleh para guru dalam mengembangkan literasi digital di sekolah adalah harus berjenjang dan bertingkat. Maksudnya guru harus paham sudah pada tingkat mana para siswa memahami perkembangan literasi digital dan nantinya bisa diterapkan dalam pembelajaran di sekolah.

Tentunya akan berbeda pola pembelajaran digital antara siswa sekolah dasar dengan sekolah menengah atas, karena jelas jenjang dan tingkat keduanya berbeda. Dari sinilah guru harus pandai-pandai memilih dan memilah contoh literasi digital mana yang bisa diterapkan di lingkungan pendidikan masing-masing. 

Semoga dengan meleknya para pengajar akan pentingnya literasi digital dan kemudian dapat mengajarkannya kepada di sekolah, para guru dapat memberdayakan setiap potensi anak didik, termasuk dalam bidang digital. Karena kita tahu bahwa digitalisasi tidak bisa kita hindari dan menjadi keseharian kita saat ini dalam segala bidang.

Related Posts

12 komentar

  1. Wah ini pastinya bermanfaat banget untuk kaum guru yang berada di era digitalisasi kayak sekarang ya mas yonal. Soalnya guru dituntut ga gaptek dalam hal pengajaran ke siswanya yang generasi z dimana meeeka kecepatan menyerap info dari sosial media ini jauh lebih cepet dari gurunya. Selain itu guru yang juga seorang blogger bisa pula memanfaatkan blognya untuk menyimpan materi pelajaran dan sekaligus mengajarkan muridnya agar bisa ngeblog juga ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Mbul. Sebenernya ini pengingat untuk diri sendiri, tapi kalau bisa jadi masukan untuk teman-teman pengajar lain, ya, Alhamdulillah.
      Jadi guru bukan hanya mengajar, tapi memang harus tetap belajar

      Hapus
  2. Masyarakat Indonesia perlu banget literasi digital ini biar julukan netizen 'terbarbar' di media sosial semakin berkurang. Tidak hanya untuk siswa sekolah tapi juga buat orang dewasa

    BalasHapus
  3. Jaman semakin maju dengan literasi digital saya yakin akan mempermudah para guru dalam menyampaikan informasi ke anak didiknya. Sepertinya ini perlu dikembangkan, semoga dengan adanya literasi digital semuanya jadi lebih semangat belajar.

    BalasHapus
  4. Dunia digital membawa perubahan termasuk dalam pendidikan ya pak. Kita diharapkan bisa membawa perubahan melalui literasi digital. Keren banget ini, siswa jadi bisa melek teknologi juga dan memudahkan akses belajar.

    Aku sendiri juga malah envy sih sama siswa sekarang bisa belajar melalui google class, via zoom dan lain sebagainya. Belajar gak melulu offline, bisa online juga.

    BalasHapus
  5. Pernah mendengar dari salah satu murid saya, bagaimana dia menyimpan karya-karyanya menggunakan blog dengan Google Site, kemudian saling membaca blog dengan teman-temannya. Pengalaman yang sangat berkesan hingga dewasa.

    BalasHapus
  6. Majunya perkembangan saat ini memang menuntut kita yg lahir sebelum jaman digital untuk belajar dan menyesuaikan diri. Apalagai anak sekolah jaman sekarang lebih bisa menggunakan perangkat elektronik dan semacamnya. Sebagai pengajar kita memang mau tidak mau harus ikut belajar agar tidak tertinggal dari anak didik.
    Semangat terus para pengajar Indonesia.

    BalasHapus
  7. Wah, Pak Yo berarti sudah memaksimalkan teknologi digital ini ya. Karena nggak cuma bersosmed, tapi juga ngeblog. Kalau soal pakai aplikasi belajar seperti Gmeet atau Classroom, aku yakin Pak Yo sudah menerapkannya, ya kan?

    Menarik ya... Ini lo yang bikin aku iri sama profesi guru/pengajar. Karena jadi guru itu bukan berarti berhenti belajar, tetapi malah harus terus belajar lalu menurunkan hasil belajarnya ke anak-anak. Makanya jadi guru ini pahalanya besar, ilmunya insyaAllah jelassss manfaat dan berkah...

    Dulu, pas masih kuliah, aku udah nggak pernah namanya revisian pakai kertas, kudu ngeprint terus dicorat-coret dan seterusnya. Pembimbing cuma memaksimalkan fitur dan fasilitas dari Ms. Word, pakai track-changes, comment dll. Terus, pembelajaran pun selain tatap muka juga pakai Classroom. Materi, diskusi, tugas, semua di Classroom ini. Jujur, awalnya sempat bingung karena kagok kan, belum biasa. Tapi setelah biasa pakai, malah enak, lebih praktis. Bersyukur sekali teknologi digital ini bisa memudahkan proses belajar dan menuntut ilmu...


    BalasHapus
  8. Kemajuan teknologi menuntut semua bidang harus bisa mengikuti perkembangan jaman. Keren banget jaman sekarang udah bisa kirim tugas lewat email atau melalui google classroom menjadikan anak melek teknologi lebih awal. Jaman semakin canggih jadi guru pun juga dituntut kreatif dan melek teknologi sehingga tidak ketinggalan.
    Sbg blogger memanfaatkan blog sebagai sarana mengajar bisa meningkatkan traffik nih pak. Pokoknya keren poll👏

    BalasHapus
  9. semoga makin banyak guru yang melek digital kayak pak yonal yaa. eh tapi jadi penasaran, kalau sekolah-sekolah saat ini, apa sudah boleh akses gadget di sekolah Pak?

    BalasHapus
  10. Setuju banget pak guruu.. Literasi digital harus jadi mata pelajaran tersendiri gak sih? Terutama bagian belajar bijak menggunakan sosial media, suka nyess kalo dapat berita anak-anak yg ditipu atau mengalami kekerasan seksual lewat sosmed

    BalasHapus
  11. Sangat setuju, literasi digital perlu dtumbuh kembangkan jg d sekolah dn perlu dberika etika² yg perlu dipegang ketika bersosial media...smga pendidikn indonesia terus majuuu dn berkembang aamiin

    BalasHapus

Posting Komentar