Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular

14 komentar

Masalah sampah sepertinya adalah masalah yang tak ada habisnya. Ia sangat lekat dengan kehidupan kita sehari-hari.

Setiap kita yang peduli, berusaha mencari jalan keluar untuk keluar atau minimal mengurangi masalah sampah ini. Dewasa ini salah satu yang tren di masyarakat adalah mengubah sampah menjadi sesuatu yang menghasilkan dan bisa menjadi ladang cuan. Konsep ini dikenal dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.

Menurut Badan Standardisasi Nasional atau yang dikenal dengan BSN, ekonomi sirkular ini dapat dimaknai sebagai pendekatan sistem ekonomi melingkar dengan cara memaksimalkan nilai tambah dan kegunaan suatu barang dari bahan mentah, atau komponen lainnya. Intinya, ekonomi sirkular ini adalah model dari sistem ekonomi yang memberdayakan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) yang mengacu pada pengurangan produksi sampah atau limbah. 

Workshop Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular

workshop pengelolaan sampah

Untuk menguatkan lagi motivasi dan tekad dalam hal mengurangi sampah di sekitar kita, sukabumiupdate.com mengadakan workshop bertajuk Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular. Acara ini diselenggarakan di kafe Kopi Bumi Kadudampit.

Terakhir ke Kopi Bumi dulu rasanya belum ada ruang outdoor untuk berkumpul semisal acara workshop, tapi kini ternyata sudah lebih luas dengan adanya ruang yang nyaman bertema alam yang bisa menjadi tempat kumpul acara-acara komunitas atau gathering di Kopi Bumi Sukabumi.

Acara ini mengundang para peserta para pegiat lingkungan, mulai dari unsur masyarakat umum, mahasiswa, para guru, dan juga aktivis-aktivis lingkungan lainnya. Bersyukur sekali bisa menjadi salah satu peserta di acara ini beserta para guru pegiat lingkungan lainnya, ada rekan-rekan dari madrasah penerima Adiwiyata, dan juga Ceu Kokom, rekan guru pemerhati lingkungan yang juga pernah berdiskusi tentang harapan-harapan guru dalam hal pendidikan di Indonesia.

Sekolah menjadi salah satu wadah yang tepat dalam mensosialisasikan masalah isu lingkungan ini. Beruntung di sekolah tempat mengabdi, kurikulumnya mendukung dengan adanya Pendidikan Lingkungan Hidup atau dikenal dengan PLH. Selain kokurikuler, sekolah juga menghadirkan ekstrakurikuler yang berfokus dalam hal menjaga lingkungan di sekolah yang nantinya anak-anak akan menjadi harapan agar dapat juga menjaga lingkungan di sekitarnya, di mana pun ia berada.

Materi Pengelolaan Sampah Dari Narasumber Workshop 

narasumber workshopPada acara workshop yang diadakan di pekan awal Desember 2022 ini, panitia mengundang 2 narasumber yang mengisi materi. Dua orang narasumber ini adalah pegiat lingkungan yang juga konsen terhadap isu pengelolaan sampah

Budiyanto, Wartawan Senior

Narasumber pertama adalah Budiyanto. Ia adalah seorang wartawan yang menaruh perhatian terhadap isu lingkungan, termasuk masalah sampah. Dalam pemaparannya ia menyampaikan bahwa apa pun latar belakang kita, baik masyarakat umum atau pun yang mempunyai posisi tertentu harus mempunyai andil dalam hal penanggulangan masalah sampah.

Dalam penyampaian dari Kang Budiyanto, ia juga membagikan pengalaman-pengalamannya selama menjadi wartawan ketika meliput hal-hal yang berkenaan dengan lingkungan. ia mengungkapkan masih banyak masyarakat dan pihak-pihak tertentu yang masih belum peka terhadap isu sampah ini, bahkan hanya dianggap masalah angin lalu.

Adin Putra Perdana, CEO dan Co-Founder Pointtrash Indonesia

Narasumber kedua dalam workshop pengelolaan sampah ini adalah Adin Putra Perdana, seorang CEO dan juga Co-Founder dari Pointtrash Indonesia. Pointtrash Indonesia sendiri adalah sebuah aplikasi yang diciptakan sebagai inovasi dalam pengelolaan sampah dengan berbasis pada ekonomi sirkular.

Kiprah Adin dengan Pointtrash-nya ingin menjadikan sampah tidak hanya sebagai sampah semata, tapi ia ingin sampah menjadi manfaat dan mempunyai nilai jual. Dengan memilih dan memilah sampah rumah tangga dan menjualnya di aplikasi pointtrash, tentu saja sampah akan menjadi cuan.

Ada dua poin yang didapatkan ketika ikut bergabung dengan pointtrash dalam hal pengelolaan sampah. Kita akan termotivasi untuk tidak membuang sampah sembarangan sehingga dapat melakukan prinsip 3R dapat pengelolaan sampah, yaitu dengan reuse, recycle, dan reduce. Pada prinsip recycle, kita dapat bekerja sama dengan pointtrash dalam hal pengelolaan sampah lebih lanjut, di mana sampah yang kita telah pilih dan pilah berdasarkan jenisnya dapat menjadi nominal rupiah dengan dijual pada pihak pointtrash.

peserta workshop

Dengan menghubungi pihak pointtrash di aplikasinya, kita tinggal menunggu sampah pilahan kita dijemput, dikilo, dan diganti dengan rupiah sesuai harga yang tertera di aplikasi. Jadi tidak ribet ya, kita tinggal duduk menunggu sampah dijemput dan berganti rupiah.

Dalam acara yang dimoderatori oleh Handi Salam ini, Kang Adin menyampaikan salah manfaat dari hadirnya Pointtrash adalah untuk menciptakan ekonomi sirkular dalam hal pengelolaan sampah. Dari ekonomi sirkular ini kita dapat menarik kesimpulan bahwa sampah pun bisa menjadi hal yang ekonomis jika dikelola dengan kreatif.

Pointtrash Indonesia, Inovasi Anak Muda Dalam Pengelolaan Sampah

pointtrash
sumber: https://pointtrash.co.id/

Hadirnya aplikasi Pointtrash sebagai salah satu ikhtiar dalam hal pengelolaan sampah patut diacungi jempol. Kehadiran aplikasi ini sebagai bukti bahwa anak muda saat ini masih ada dan bahkan banyak yang masih peduli terhadap isu lingkungan, termasuk masalah sampah. 

Pointrash Indonesia menggabungkan teknologi dengan pengelolaan sampah. Dengan aplikasi ini pengelolaan sampah menjadi lebih simpel dan juga terjadinya simbiosis mutualisme antara pengepul sampah dan pengelola sampah, Di sinilah poin ekonomi sirkular berlangsung dengan saling menguntungkan.

Kang Adin juga menambahkan bahwa Pointtrash yang dikelolanya bertekad untuk mewujudkan

  • Smart clean
  • Smart living
  • Smart action
  • And no more trash problem
Aplikasi Pointtrash bisa diunduh baik di gawai Andriod maupun iOS. Untuk saat ini aplikasi masih terus up grading agar dapat digunakan di banyak wilayah di kota-kota lainnya di Indonesia.

Pengelolaan Sampah 3R Sebagai Ikhtiar Kita Dalam Mengelola Sampah

pengelolaan sampah 3R

Masalah sampah adalah masalah yang tak akan pernah berhenti selama manusia masih ada di dunia ini. Dalam setiap aktivitas kita sehari-hari, selalu saja ada sampah yang kita hasilkan.

Kita cukup prihatin dengan posisi negeri kita yang menjadi juara ke-2 setelah China dalam hal penghasil sampah terbesar di dunia yang dibuang ke laut. Ini bukan prestasi yang membanggakan, tetapi sebaliknya.

Untuk itu, mari bersama-sama bertanggung jawab dengan sampah kita sendiri dan ikut andil dalam hal pengelolaan sampah. Mari belajar bijak dalam menyikapi sampah. 

Kita bisa memulai dengan mengelola sampah dengan 3R: reuse, reduce, dan recycle

  • Reuse berarti menggunakan kembali. Dalam poin reuse, kreativitas kita sangat diperlukan dalam pengaplikasiannya. Salah satu contohnya adalah menggunakan kembali botol bekas kemasan air mineral untuk kebutuhan lain, seperti wadah sikat gigi dan pasta gigi.
  • Reduce berarti mengurangi. Contoh mengurangi penggunaan sampah dalam kehidupan sehari-hari yang juga digalakkan pemerintah adalah seperti pelarangan penggunaan kantong plastik di pusat-pusat perbelanjaan, digantikan dengan kantong yang ramah lingkungan atau membawa kantong sendiri dari rumah ketika berbelanja.
  • Recycle berarti mendaur ulang. Sama halnya dengan reuse, dalam recycle pun kita dituntut untuk kreatif. Contoh daur ulang sampah adalah membuat tas dari bekas kemasan sachet kopi yang memang diperlukan keahlian dan kreativitas yang mumpuni

Sudah disinggung di atas bahwa prinsip dalam melaksanakan prinsip dalam 3R adalah kreativitas, dan kreativitas sendiri bisa menjadi uang jika kita dapat menggabungkannya dengan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah ini. Pada akhirnya selain kepuasan tersendiri bisa ikut andil dalam hal pengelolaan sampah, ada pundi-pundi rupiah juga yang bisa kita hasilkan hasil dari kreativitas pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular dengan menggunakan prinsip 3R. 

Related Posts

14 komentar

  1. Sampah masih menjadi pe er besar terutama di perkotaan mas yonal. Diperlukan pergerakan untuk aware terhadap pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang bernilai jual sehingga turut memberdayakan potensi masyarakat terutama kalangan anak muda...

    BalasHapus
  2. Masalah pengelolaan sampah ini menjadi PR besar di rumah tanggaku. Aku sering merasa bersalah belum bisa mewujudkan zero waste di rumah. Selalu saja ada sampah yang tidak seharusnya ada.
    Bisa jadi solusi ni program Pointrash Indonesia....

    BalasHapus
  3. Salut dengan para aktivisi pemerhati lingkungan ini. Semoga semangat dan tekadnya bisa menjadi inspirasi dan menggerakkan banyak orang..

    Aku setuju, masalah sampah ini sepertinya memang jadi PR berkepanjangan. Kapan Indonesia mau maju kalau sampah organik dan non organik aja masyarakat masih kebiasaan mencampur jadi satu. Tadi pagi baca judul podcast yg agak lucu, Indonesia mengklaim sebagai salah satu negara dengan sistem pengolahan sampah plastik terbaik di dunia. Gitu judulnya. Yaa, jujur pengen ketawa tapi juga miris di saat yang sama...

    Semoga semakin banyak orang yang sadar dan peduli dengan kondisi sampah. Dimulai dari diri sendiri, lingkungan terkecil seperti keluarga dan rumah tangga..

    BalasHapus
  4. Kita harus dukung gerakan seperti ini. Emang masalah sampah ini ngga ada habisnya. Tp syukurlah di sekolah anakku mulai menerapkan bank sampah. Kami mengumpulkan sampah plastik untuk dijual dan uangnya bisa dibelikan keperluan sekolah.
    Ini bisa mengajarkan anak² kalau sampah yg tidak berguna bagi kita bisa juga bermanfaat lain

    BalasHapus
  5. Semoga semakin banyak orang yang bisa tergerak untuk mewujudkan zero waste minimal dimulai dari lingkungan rumah kita, terima kasih informasinya kak

    BalasHapus
  6. Wah programmny sangat bgus..dengan adanya aplikasi pointtrash menunggu sampah djemput pun jadi rupiah...mantabbb bgetsss nih...pengelolaan sampahny

    BalasHapus
  7. Keren banget aplikasinya. Memang masih menjadi pr banget tentang sampah. Semangatnya nular banget, jd pengen segera menerapkan pilah sampah dr rumah hehe

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah sekarang makin meluas kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah. Semoga terus menyebar pola pikir 3R ini.

    BalasHapus
  9. Standing applause buat anak muda yg aware dan peduli bgt ttg pengelolaan sampah. Smoga pointtrash makin melebarkan sayapnya, hingga ke seluruh kota di Indonesia yaa

    BalasHapus
  10. Wah berbasis ekonomi sirkular ini menarik banget, ini bagian dari bentuk green economy yang banyak dikembangan di berbagai negara saat ini, termasuk di Indonesia

    BalasHapus
  11. Menarik sekali ya inovasi saat ini. Tujuannya juga mulia, untuk membantu mengurangi sampah yang mampu mencemari lingkungan. Saya mendukung upaya Kang Adin dengan aplikasi Pointtrash-nya. Semoga semakin banyak pelanggannya dan semakin banyak pihak yang mendukung.

    BalasHapus
  12. Seneng deh sekarang semakin banyak yang tertarik dalam menjaga bumi, salah satunya cara mengelola sampah. Semoga dengan ini, alam semakin bersahabat ya.

    BalasHapus

Posting Komentar