Gerakan Literasi Sekolah, Bukti Nyata Dukungan Pada Literasi Indonesia

4 komentar
gerakan literasi sekolah

Gerakan Literasi Sekolah atau yang dikenal dengan GLS semakin terdengar gaungnya seiring dengan banyaknya pihak yang bertahap ikut mendukung program ini. Gerakan literasi sekolah sejatinya memang butuh dukungan dari berbagai pihak, terutama sekolah yang menjadi salah satu pusat tempat pendidikan anak-anak.

Berkenaan dengan literasi sekolah ini, bersyukur sekali tahun ini saya mendapat amanah untuk mengajar ekstrakurikuler di SMA IT Adzkia, salah satu sekolah SMA yang ada di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Objek yang diajarkannya adalah tentang literasi.

Perjalanan mengajar ekstrakurikuler literasi ini adalah pengalaman yang menyenangkan. Betapa tidak, menggeluti hobi yang kemudian menjadi sebuah profesi adalah jalan ninja menikmati sebuah pekerjaan. 

Jadi, walaupun baru berjalan 1 bulan, vibes berkumpul dengan anak-anak yang tertarik dengan dunia literasi menjadi semacam mood booster, betapa masih banyak harapan positif di generasi penerus kita, pun dalam hal literasi.

Literasi Sekolah SMA IT Adzkia

literasi sekolah SMA

SMA IT Adzkia terletak di jalan Cikiray, Cisaat. Sekolah ini adalah jenis sekolah satu atap, sehingga mulai dari SD, SMP sampai SMA, semuanya ada.

Literasi adalah salah satu kegiatan yang dimasukkan ke dalam jenis ekstrakurikuler di SMA IT Adzkia. Di tahun-tahun sebelumnya, literasi ini diampu oleh Ustazah Linda Satibi. Baru tahun ini, amanah tersebut diestafetkan kepada saya.

Ustazah Linda Satibi sendiri adalah seorang penulis aktif yang sudah menelurkan beberapa buku. Salah satu bukunya adalah Zia Anak Hebat yang diterbitkan Indiva Media Kreasi.

Contoh Literasi Sekolah

contoh gerakan literasi sekolah

Dalam kurun 1 bulan, lumayan takjub juga dengan perkembangan anak-anak di di klub literasi. Setelah 3 kali pertemuan, mereka diuji untuk mengikuti Festival Literasi yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional dan beberapa di antara mereka sangat antusias untuk mengikutinya.

Festival Literasi yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional terdiri dari 3 kategori lomba dalam dunia literasi. Lomba di festival literasi ini adalah lomba membuat cerpen, bidang jurnalistik, dan juga fotografi.

Di SMA IT Adzkia, dalam mementori klub literasi, kita diberikan kebebasan dalam berekspresi dan mengeluarkan ide-ide dalam hal literasi. Ide yang kita miliki selanjutnya dijadikan job list yang kemudian dilaporkan ke koordinator ekstrakurikuler di sekolah.

Di 1 bulan pertama ini, beberapa yang sudah saya lakukan dengan anak-anak di klub literasi adalah

Mengenalkan Kembali Apa Itu Literasi

Literasi dikenal secara umum sebagai kegiatan yang berhubungan dengan membaca. Padahal dunia literasi cukup luas ternyata jika kita memahami maknanya.

Secara luas, literasi dapat dipahami sebagai kemampuan dalam hal membaca, menulis, dan juga berpikir kritis. Lebih detail, literasi juga diartikan sebagai kemampuan untuk berbicara, menghitung, sampai memecahkan masalah.

Dari banyaknya pemahaman tentang literasi, kita bisa menyimpulkan bahwa literasi adalah kemampuan dalam membaca kata dan membaca dunia. Dalam konsep Islam, literasi ini bisa diartikan kemampuan dalam memahami dalil naqli dan juga dalil aqli.

Membuat Nama Klub Literasi dan Struktur Organisasi

Di pekan kedua, saya berdiskusi dengan anak-anak untuk memberi nama klub literasi kita. Setelah berdiskusi dengan beberapa alternatif nama yang disodorkan anggota, akhirnya nama Lisensia disepakati sebagai nama klub literasi kita. Lisensia sendiri adalah singkatan dari Literasi SMA IT Adzkia. 

Setelah nama kita sepakati, langkah selanjutnya adalah membuat organigram. Struktur organisasi adalah hal yang penting agar berjalannya klub literasi yang dibuat dapat terarah dengan adanya orang-orang yang diamanahi untuk di posisi ketua, sekretaris, bendahara, sampai divisi-divisi yang disepakati.

Mengenalkan Blog Sebagai Salah Satu Media Literasi

Menulis adalah salah satu hal yang ada dalam dunia literasi dan media untuk mengembangkan potensi di dunia literasi menulis sangatlah banyak dewasa ini. Banyak aplikasi yang juga berkembang untuk mengembangkan dunia literasi yang kita kenal dengan literasi digital.

Saya memilih blog untuk dijadikan media anak-anak dalam mengembangkan potensi menulis mereka. Kenapa blog? karena blog sangat familier digunakan baik untuk tulisan fiksi maupun nonfiksi yang notabene dekat dengan dunia anak-anak muda.

Mengenalkan Jenis Tulisan Feature Sebagai Salah Satu Jenis Tulisan Jurnalistik

Jenis tulisan perdana yang saya kenalkan kepada anak-anak adalah jenis tulisan feature. Tulisan feature sangat cocok ditulis di blog dan juga feature bisa menggabungkan rasa fiksi dan nonfiksi.

Feature sangat cocok untuk mengembangkan potensi beropini di kalangan siswa, karena dalam feature harus ada perpaduan berita dan opini di dalamnya sehingga bisa mengajarkan mereka untuk bebas berpendapat dengan fakta-fakta yang mereka yakini. Feature juga masih relate dengan gaya fiksi karena ada unsur story telling yang mengandung unsur menyentuh atau human interest yang mana biasanya disukai oleh kalangan anak muda.

Manfaat Literasi

manfaat literasi

Literasi Indonesia berada di posisi yang masih rendah. Menurut Survei dari Program for International Student Assessment (PISA) yang kemudian dirilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) kita berada di posisi 61 dari 72 negara dalam hal literasi pada tahun 2019.

Dalam Islam, literasi adalah pengejawantahan dari Iqro. Iqro dan relasinya dengan literasi memang satu paket yang seyogianya dimiliki oleh setiap manusia, karena makna iqro sendiri sangatlah luas, yaitu tentang membaca sumber ilmu literatur (naqli) dengan dipadupadankan bersama pola pikir yang kritis (aqli).

Sekolah-sekolah yang mendukung gerakan literasi, apa pun bentuknya, seperti diadakannya ekstrakurikuler, adalah dukungan nyata agar generasi muda Indonesia tidak buta membaca kata dan membaca dunia. Di sisi lain, sekolah yang menggalakan literasi dipastikan siswanya akan lebih melek dibandingkan sekolah yang cuek sama sekali terhadap urgensi dukungan pada dunia literasi.

Para siswa yang terbiasa dengan dunia membaca, menulis, dan juga berpikir kritis dipastikan potensi otaknya akan lebih dapat dioptimalkan. Tidak hanya itu, para siswa juga akan terus bertambah wawasannya serta  memiliki kemampuan yang tajam dalam menganalisis suatu informasi dari sebuah sumber bacaan.

Tentunya memiliki anak didik yang memiliki daya literasi yang baik akan menjadi salah satu harapan bapak ibu guru di dunia pendidikan. Dengan anak-anak yang melek kata dan dunia, proses pembelajaran juga pasti akan sangat maksimal dapat dilaksanakan, sehingga pembelajaran di kelas akan lebih hidup dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dan murid.

Dengan banyaknya manfaat dari gerakan literasi sekolah ini semoga semakin banyak kepala sekolah dan jajaran lainnya yang berpemikiran terbuka dan memberikan hak pada anak-anak didiknya untuk mengenal dunia literasi. Harapannya, setelah anak terbiasa dengan dunia literasi, Indonesia akan lebih maju dengan sumber daya manusia yang tak mudah terhasut oleh informasi-informasi hoax, sebaliknya menjadi pioner dalam menyebarkan informasi valid di sekitarnya dengan kemampuan literasi yang mereka miliki. 

Related Posts

4 komentar

  1. Ya Alloh ikutan seneng banget...generasi muda sekarang makin melek literasi dan kegiatan tulis menulis sudah dikenalkan sejak dini di bangku sekolah dengan banyak mengadakan perlombaan seperti menulis cerpen dan buku...Aduh padahal itu impian Mbul banget saat SMP bisa nulis novel atau buku seperti dulu saat aku pertama baca buku Eiffle im in love yang penulisnya kalau ga salah masih sekolah...jadilah saat sekolah aku pengen bikin buku...sayangnya belum kesampaian sampai sekarang ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hwah dulu Eiffle Im In Love sempat booming banget ya pada masanya, sampe waktu difilmkan sempet ngantri tuh yang mau pada nonton.
      Alhamdulillah, senang banget bisa ngumpul bareng anak-anak yang mencintai dunia literasi, serasa menemukan oase di tengah padang pasir

      Hapus
  2. Selain dari pihak sekolah, dari pihak orangtuapun harus membiasakan anak2nya utk gemar membaca sedari kecil. Menyediakan buku2, atau at least menunjukkan ke anak ttg bagusnya kebiasaan membaca. Krn anak biasanya mencontoh orangtua. Kenapa aku sangat suka membaca, itu Krn kebiasaan yg diterapkan papa sedari kami masih kecil . Baru setelah itu difasilitasi juga dari pihak sekolah 😊

    Aku yg tadinya suka membaca, di sekolah malah jadi semangat saat tahu guru2 menyediakan fasilitas literasi seperti perpustakaan, kompetisi menulis, dan segala sesuatu yg berhubungan dengan bacaan, dan tulisan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju banget Mbak Fanny. Orang tua adalah role model untuk setiap anaknya, sejatinya kita semaksimal mungkin memberi contoh terbaik kepada mereka, termasuk dalam hal pembiasaan membaca buku

      Hapus

Posting Komentar