Prosedur Rawat Inap di Rumah Sakit

9 komentar
opname di rumah sakit

Prosedur rawat inap di rumah sakit harus kita ketahui terlebih dahulu ketika kita datang ke rumah sakit jika hendak di rawat inap, baik untuk sendiri maupun untuk sanak keluarga yang sedang sakit. Hal ini perlu agar tidak perlu lagi bolak-balik karena kurangnya persiapan hal-hal yang kurang atau miskonsepsi karena kekurangtahuan kita akan prosedur rawat inap atau opname di rumah sakit.

Pengalaman Pertama Kali Rawat Inap di Rumah Sakit

Awal Februari 2022 kemarin, qodarullah sakit kepala yang tak tertahankan membuat saya harus dilarikan ke rumah sakit. Sebenarnya beberapa hari sebelumnya sudah berobat ke dokter praktik umum yang dekat dengan rumah, namun semakin hari sakit yang dirasakan tak kunjung sembuh, malah bertambah parah.

Sewaktu berobat ke dokter umum, dokter mengatakan kalau obat yang diberikannya habis dan tak ada perubahan, ia menyarankan untuk melakukan cek laboratorium untuk mengidentifikasi lebih jelas sakit yang dialami dan ya ternyata ketika obat habis, sakit yang dirasakan bertambah parah, kepala rasanya tak tertahankan lagi rasa sakitnya.

Dengan sakit kepala yang luar biasa, akhirnya kakak sulung dimintai tolong untuk mengantarkan ke rumah sakit. Tak berapa lama ia datang dan segera membawa ke rumah sakit.

Niat awal ke rumah sakit adalah untuk berobat, kebetulan waktu itu sedang libur imlek, jadi tak ada poli penyakit dalam yang buka, akhirnya kita berobat ke instalasi gawat darurat (IGD). Setelah melakukan pendaftaran dan dilakukan pemeriksaan oleh dokter jaga di IGD, ternyata diputuskan harus di rawat inap karena sakit yang dialami sudah hampir seminggu dengan indikasi yang semakin memburuk.

Karena sakit di kepala yang dirasakan memang sudah tak tertahankan, akhirnya manut saja dengan apa yang dikatakan dokter, walaupun agak bingung juga karena tidak persiapan untuk proses rawat inap di rumah sakit. Tapi, dari pada pulang ke rumah dan sakitnya makin tak terkontrol, yo wis lah rawat inap saja.

Dari pengalaman rawat inap dadakan di rumah sakit ini jadi pelajaran banget bahwa kalau berobat ke rumah sakit harus mempersiapkan segala kemungkinan. Beberapa prosedur proses pengobatan baik untuk berobat jalan maupun rawat inap juga sebaiknya kita ketahui agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses menjalaninya.

rawat inap pertama kali

Beberapa Prosedur Rawat Inap Atau Opname di Rumah Sakit

Pendaftaran

Untuk mendaftar di rumah sakit, kita bisa melakukannya dengan langsung ke bagian pendaftaran atau beberapa rumah sakit ada juga yang sudah mempunyai fitur pendaftaran on line. Jangan lupa untuk membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) sebagai penanda identitas.

Ruang Rawat Inap Rumah Sakit

Ketika sudah mendaftar untuk rawat inap, petugas akan menjelaskan beberapa jenis ruang rawat inap yang bisa kita pilih. Biasanya rumah sakit terdiri dari ruang VVIP, ruang kelas 1, kelas 2, dan juga kelas 3.

Untuk yang mendaftar menggunakan kartu asuransi atau BPJS, biasanya ruang rawat inap akan langsung menyuesuaikan dengan data yang ada di kartu asuransi atau BPJS, kecuali jika ruangan tertentu penuh, kita bisa pindah kelas ruangan dan nantinya akan dibebankan biaya tambahan untuk  perpindahan kelas ruang rawat inap.

Biaya Rawat Inap di Rumah Sakit

Setelah menentukan ruang rawat inap, jangan lupa juga untuk mengestimasi biaya yang akan dibayarkan kelak. Beda ruangan pastinya akan berbeda pula harganya karena akan menyesuaikan dengan fasilitas yang ada di setiap ruang rawat inap di setiap kelasnya.

Untuk pengguna asuransi dan atau BPJS, biaya pastinya sudah dijamin, namun ada baiknya ditanyakan juga apakah asuransi atau BPJS sudah meng-cover seluruh biaya selama kita di rawat inap, hal ini karena pernah kejadian kepada saudara yang ternyata selama di rawat inap, penyakitnya tidak termasuk jenis penyakit yang masuk dalam tanggungan asuransi. Jadinya harus bayar juga.

Penanganan di Instalasi Gawat darurat (IGD)

Usahakan untuk tidak berangkat ke rumah sakit sendiri, karena untuk melakukan pendaftaran dan segala proseduralnya kita akan agak kesulitan di tengah sakit yang dirasakan. Bawa saudara atau siapa pun yang bisa membantu untuk mengurusi pendaftaran sedangkan kita bisa diobservasi di ruang IGD.

Di ruang IGD akan ada petugas medis yang memeriksa dan mengobservasi pasien. Dari hasil observasinya ia akan merekomendasikan pasien untuk di rawat inap, rawat jalan, atau bisa juga langsung pulang lagi.

Jika direkomendasikan untuk rawat inap, pasien juga tidak akan langsung ke ruang rawat inap. Pengalaman kemarin sewaktu rawat inap, ternyata kita di cek laboratorium dulu untuk darah, kemudian di rontgen, dan terakhir di swab.

Hasil cek lab dan rontgen menunggu beberapa waktu, sedang hasil swab hanya beberapa menit langsung keluar. Setelah dinyatakan negatif covid-19, akhirnya kita siap-siap ke ruang rawat inap.

Sebelum dibawa ke ruang rawat inap, di IGD, pasien juga diberi obat terlebih dahulu dan juga di infus. Rasanya di infus pertama kali?. Oh... maknyus.

Ternyata begitu rasanya disuntik dipermukaan tangan pas di urat tempat berjalannya darah, ternyata begitu rasanya di infus. Ngeri-ngeri sedap.

Patuhi Peraturan Rumah Sakit Selama Rawat Inap

Selesai mendaftar, memilih ruangan, mengonfirmasi biaya ruang rawat inap, dan ditangani oleh dokter di ruang instalasi gawat darurat terlebih dahulu, baru setelahnya kita akan dibawa oleh petugas medis ke ruang rawat inap. Sesampainya di ruang rawat inap, biasanya akan ada perawat yang juga memberitahukan tata tertib atau peraturan yang harus dipatuhi selama proses rawat inap.

Waktu kemarin di rawat inap, ada beberapa peraturan yang diberitahukan oleh petugas medisnya dan mungkin sekali setiap rumah sakit akan mempunyai regulasi yang berbeda tergantung kepada kebijakan rumah sakit masing-masing. Beberapa peraturan selama rawat inap, seperti:

  • Penunggu pasien harus menggunakan kartu tunggu yang bisa didapatkan di pos keamanan dengan jaminan kartu tanda penduduk (KTP)
  • Kartu tunggu pasien harus selalu dipakai oleh penunggu baik ketika berada di dalam ruang rawat inap maupun ketika keluar ruangan.
  • Penunggu pasien hanya diperbolehkan maksimal dua orang dari pihak keluarga.
  • Pasien boleh dijenguk pada jam besuk pukul 17.00 WIB sampai dengan pukul 19.00 WIB
  • Penjenguk pasien hanya diperbolehkan maksimal dua orang setiap membesuk

Cukup sudah rasanya lebih kurang seminggu di rumah sakit. Kasihan keluarga, istri dan anak-anak di rumah, para siswa di sekolah yang tak terajar, juga para santri di majlis taklim yang ditinggalkan.

Ikhtiar penyembuhan selesai, tinggal pemulihan dan semoga terus berlanjut sehat. Semoga sakitnya kita dapat menjadi media untuk kita menyadari betapa pentingnya menjaga kesehatan dengan menjaga keseimbangan pola hidup dan pola makan.

Semoga juga dengan sakit yang diberikan pada kita dapat menjadi penggugur dosa seperti yang nabi kabarkan dalam hadisnya

Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa- dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun- daunnya. 
(HR.Bukhari no 5660 dan muslim nomor 2571)

The last, semoga teman-teman sehat selalu, namun jika memang diberi ujian sakit sampai harus dirawat di rumah sakit, jangan lupa prosedur rawat inap di rumah sakit yang harus kita jalani demi ikhtiar maksimal kita untuk kembali sehat seperti sedia kala.

Related Posts

9 komentar

  1. Sehat selalu ya pak Yo.. Masyaa Allah ya, sakit pun masih menulis cerita begini. Semoga sakitnya segera sembuh dan masa pemulihan berlangsung cepat, dan bisa mengajar lagi.

    BalasHapus
  2. Sehat sehat selalu mas yonal dan keluarga, semoga yang sakit diberikan kesembuhan. Memang saat ini banyak aturan baru terutama untuk jam besuk. Makanya ketika ada saudaraku atau ketabat yang sakit ga bisa rombongan besuk dan dibatasi jamnya supaya si sakit juga lekas sembuh dengan banyak istirahat ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin. Terima kasih, Mbul.
      Iya Mbul. Sekarang ga bisa rombongan datang besuk ke rumah sakit, dibatasi hanya 2 orang maksimal, itu pun hanya boleh di waktu sore saja

      Hapus
  3. Alhamdulillah udah sehat ya Pak Yonal. Semoga ga terulang lagi menikmati istirahat di rs. Sebagus-bagus dan senyaman-nyaman RS masih nyaman di rumah sendiri

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah, Mas Sugi. Sepakat sekali, bagaimanapun kondisinya, rumah adalah tempat ternyaman untuk istirahat

      Hapus
  4. Waaah cepet pulih lagi mas.... Semoga ga parah ya sakitnyaaa... Duuuuh, yg namanya di rawat inap memang ga enak ya mas. Sayangnya aku termasuk yg langganan rawat inap sejak kecil 😅. Tapi syukur Alhamdulillah, pas udah SMU, mulai lebih sehat. Tspi tetep sesekali sempet rawat inap, biasanya Krn DBD 🤣..

    Paling sebel sakit ini, Krn tiap hari pasti cek darah, yg berarti suntik 😅.. pasrah aja lah demi cepet sembuh... Semoga kita semua selalu dikaruniakan kesehatan, apalgi sakit di saat pandemi, lebih ga enak lagi :(. Aturan dan prosedurnya juga ribet..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keep Healthy, Mbak Fanny

      Hwah, iya betul sekali. Beberapa kali diambil darah untuk cek lab, infus diganti ke tangan sebelah lagi karena macet, belum lagi harus swab dulu adalah rangkaian yang kadang mikir dua kali kalau harus dirawat lagi di rumah sakit

      Hapus
  5. Untuk rawat inap mandiri kayaknya butuh deh beberapa perlengkapan ini, biar ane share link nya : Katalog ACE Hardware

    BalasHapus

Posting Komentar