Keteladanan Fatimah Az-Zahra

2 komentar

 

Keteladanan fatimah az-zahra sebagai seorang anak dan seorang istri

Fatimah Az-zahra adalah salah satu putri Rasullulah SAW dan Khadijah Al-Kubra yang dilahirkan 18 tahun sebelum nabi hijrah. Fatimah adalah putri bungsu setelah berturut-turut Zainab, Ruqayah, dan Ummu Kulsum.

Keteladanan Fatimah

Dari sejarah kehidupannya, banyak sekali teladan yang bisa kita ambil, mulai dari sosoknya yang rendah hati sebagai putri seorang nabi, juga dari perjalanan hidupnya yang sederhana sebagai seorang istri dari Khulafur Rasyidin ke empat, Ali bin Abi Thalib.

Anak Yang Rendah Hati

Walaupun Fatimah adalah anak dari sosok yang sangat disegani, namun Fatimah tidak pernah sombong. Padahal bisa saja ia merasa menjadi anak emas berada di tengah-tengah orang tua yang di elu-elukan oleh orang Arab, namun ia tidak melakukannya. 

Ia tetap terkenal dengan kerendahan hatinya oleh masyarakat. Maka patutlah ketika nabi pernah berkata bahwa Fatimah adalah bidadari yang menyerupai manusia.

Ia adalah sosok anak yang dekat dengan orang tuanya, bahkan saat nabi menjelang wafatnya, Fatimah Az-zahra adalah salah satu sosok yang setia berada disampingnya. 

Ia yang menjadi saksi bagaimana mimik muka sang ayah berubah-rubah menjelang wafatnya, melihatnya bersedih kemudian membisikan bahwa ajalnya sebentar lagi akan datang, sejurus beberapa waktu kemudian tersenyum seraya membisikan bahwa nabi bahagia akan bersua dengan Rabb-nya.

Istri Yang Sederhana

Dalam berkeluarga pun, ia adalah sosok istri yang sangat sederhana, tanpa banyak menuntut pada suaminya. Bahkan ketika kekurangan secara materi pun tak menjadikannya mengeluh. 

Dalam satu riwayat diceritakan, ia dengan ikhlas sampai beberapa kali menggadaikan barang-barang yang dimilikinya untuk menutupi kebutuhan rumah tangganya. Bahkan ia pernah merelakan roti satu-satunya yang ia miliki untuk di sedekahkan kepada orang yang lebih membutuhkan.

Fatimah membesarkan putra-putranya dengan penuh kasih sayang dan dengan ajaran dari sang kakek. Maka pantaslah pula Hasan dan Husein -dua putra Fatimah- menjadi beberapa dari cucu kesayangan nabi.

Fatimah Az-zahra telah memperkaya sejarah sebagai wanita yang berpengaruh sepanjang masa. Dari perjalanan hidupnya, layaklah ia dijadikan teladan utama. 

Ia bisa kita jadikan teladan bagaimana cara kita menyayangi orang tua dengan menjaga kualitas kedekatan kita dengannya. Demikian juga dalam berkeluarga, ia memberikan contoh yang luar biasa, bagaimana merajut sebuah rumah tangga yang nyata dalam ikatan sakinah, untuk meraih rida Allah semata.

Related Posts

2 komentar

  1. Masya Allah,.ngomongin ttg Pribadi wanita suci ini bikin kita terinspirasi ya?

    BalasHapus

Posting Komentar