Shalat Yang Sia-sia Dilakukan

2 komentar

salat

Shalat sebagai salah satu kewajiban kita selaku umat Islam acap kali dijadikan sebatas ibadah untuk menunaikan kewajiban, ritual belaka tanpa makna. Jika demikian, Tidak akan ada hadirnya hati dalam menjalankan shalat, memperparah kualitas gerakan dan ucapan shalat dari takbiratul ihrom sampai salam penutup.

Menjaga Rukun dan Syarat Sah Salat

Selain ketidak khusu’an, pemahaman yang kurang terhadap fikih shalat juga mempengaruhi seberapa baik kita melaksanakan rukun Islam ke dua ini. Terlebih ragam fikih yang bervariasi dari setiap imam madzhab membuat sebagian umat kebingungan memahami dan menentukan mana yang akan diikuti. Faktanya fikih adalah pilihan, kita belajar membuat keputusan diantara beberapa perbedaan, kaidah inilah nantinya yang akan menghasilkan klausul bahwa perbedaan itu adalah rahmat.

Masalah Imam dan Makmum

Salah satu masalah yang kurang di pahami oleh makmum adalah interaksi dengan imam dalam shalat berjama’ah, bagaimana memposisikan diri sebagai makmum yang baik sesuai kaidah agama dalam shalat wajib lima waktu, shalat jum’at, shalat jenazah ataupun shalat sunat yang di berjama’ahkan seperti idul fitri dan idul adha.

Ketidak pahaman akan aturan ibadah yang mengikat dalam berjama’ah ini sering kali mengakibatkan terjadinya hal-hal yang dilanggar oleh makmum. Hal yang sering terjadi adalah posisi makmum yang sering mendahului gerakan dan bacaan sang imam shalat. Padahal jika kita mafhumi, Allah melaknat orang yang menahului gerakan imam shalat dengan akan menjadikan kepalanya keledai di yaumil mahsyar kelak. Naudzubillah

Masalah Dalam Salat Jumat

Lain lagi ketika shalat jum’at, hal nyeleneh yang sering dijumpai adalah masih banyaknya orang-orang yang belum dalam posisi siap ketika khatib memberikan khutbah jum’atnya. Yang dimaksud posisi siap adalah makmum yang sudah duduk di masjid, mendengarkan khotib, dan tidak mengeluaran suara atau mengobrol ketika khutbah berangsung. Padahal bilal masjid sering kali mengingatkan agar makmum untuk berdiam diri dan tidak bersuara ketika khutbah, karena jika dilanggar, maka shalatnya termasuk sia-sia. Namun wawar itu acap kali tidak diindahkan makmum, salah satu masalahnya adalah ketidakpahaman, karena peringatan itu biasanya di narasikan dalam bahasa Arab.

Penutup

Masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi dalam ibadah kita, dan tentunya menjadi tanggung jawab bersama semua umat Islam. Ulama harus lebih vokal dan menggunakan berbagai plat form dalam menda’wahkan ilmu-ilmu agama sebagai suatu kebutuhan esensial umat, juga kita selaku masyarakat umum tentunya harus mempunyai semangat yang baik dalam belajar ilmu-ilmu agama, termasuk ilmu fikih sebagai modal dalam tatacara ubudiyah, baik ibadah ritual yang berhubungan dengan Allah langsung (makhdoh) maupun ibadah yang berhubungan dengan amaliyah kita bersama masyarakat (ghoer makhdoh).

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar