Berbagi Manisnya Keberkahan di Bulan Ramadan

10 komentar
sirop

Ramadhan telah tiba, suka cita umat Islam menyambutnya, walau tahun ini berbeda. Ya, sangat berbeda. Beberapa masjid tidak lagi menggelar salat tarawih berjamaah, beberapa masih ada yang melaksanakan dengan beberapa ketentuan seperti tidak digunakannya sajadah masjid, sehingga jamaah harus membawa sajadah masing-masing, juga masjid yang disemprot desinfektan satu hari sebelum Ramadhan sebagai salah satu bentuk pencegahan virus corona.

Berbagi di Bulan Yang Suci Ramadan

Di tengah wabah corona yang mengubah tatanan kehidupan, termasuk beberapa kebiasaan di bulan Ramadhan, ada beberapa ikon Ramadhan yang tidak berubah, salah satunya iklan komersial salah satu minuman legend dengan background cerita kearifan lokal. Jika tahun kemarin ‘Timun Mas’ menjadi tema cerita dalam pariwara produk tersebut, tahun ini bagian ‘lutung kasarung’ menjadi rangkaian seri pariwara, berseliweran di televisi, bahkan sebelum Ramadan tiba.

Produk ikonik itu seakan menjadi pertanda, betapa manisnya bulan ini. Selaras dengan hukum sunah dalam agama Islam, untuk berbuka dengan yang manis.

Tetapi di tengah wabah corona ini, manisnya Ramadhan dan segarnya berbuka, mungkin tidak bisa dirasakan oleh sebagian saudara-saudara muslim yang terkena dampak wabah corona dalam masalah perekonomian. Jangankan berbuka dengan minuman legend itu, seteguk air pun wallahu a'lam, kita tidak tahu.

Kita yang masih diberi kecukupan materi, waktunya untuk terus berbagi. Supaya keberkahan Ramadhan ini tetap dirasakan oleh orang-orang yang bersaum di tengah wabah corona. Dengan nominal antara sepuluh sampai dua puluh ribu saja, rupiah yang kita keluarkan bisa berganti dengan kebahagiaan dan senyum harapan sebagian orang yang terdampak wabah corona dari segi ekonomi yang mungkin di tengah keputusasaan.

Yuk Berbagi

Mari sisipkan di list belanja kita, tambahan botol minuman ikonik itu untuk saudara-saudara kita. Demikian kita membuka mata, berpeka rasa dan memupuk solidaritas dalam beragama, agar manisnya Ramadhan tetap terasa bersama-sama.

Related Posts

10 komentar

Posting Komentar