Etika Dalam Perjalanan atau Traveling

6 komentar


adab dalam perjalanan atau safar

Adaptasi kebiasaan baru sudah digaungkan, masyarakat mulai beraktivitas dengan memperhatikan protokoler kesehatan yang telas disosialisasikan pemerintah. Memakai masker, sering mencuci tangan, dan tetap menjaga jarak. Masyarakat sudah mulai berani melakukan perjalanan atau safar, walau tetap dengan kewaspadaan.

Siap Traveling?

Beberapa tempat wisata dan spot untuk jalan-jalan pun mulai dibuka. Beberapa orang masih khawatir untuk berwisata atau sekedar jalan-jalan, namun sebagian yang lain yang sudah mulai merasa bosan berdiam diri di rumah, dimulainya masa adaptasi kebiasaan baru ini seperti sebuah kesempatan untuk bisa keluar rumah, walau masih harus tetap memperhatikan protokoler kesehatan.

Melakukan sebuah perjalanan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai bepergian dari suatu tempat menuju tempat lain untuk suatu tujuan. Arti lain dari perjalanan adalah aktivitas keluar rumah dengan berjalan kaki atau menggunakan transportasi yang dapat mengantarkan pada tempat tujuan dengan maksud tertentu.

Dalam Bahasa Arab, perjalanan berarti safar dan orang yang melakukannya disebut musafir. Dalam sejarah, orang-orang Arab suka sekali melakukan perjalanan, terkait dengan salah satu mata pencaharian mereka yang mayoritas sebagai pedagang yang mengharuskan mereka berpindah dari satu tempat ke tempat lain.

Adab Dalam Perjalanan

Islam sebagai agama yang paripurna mempunyai syariat yang mengatur hamba-hambanya dalam masalah perjalanan. Beberapa diantaranya adalah:

  • Niatkan perjalanan hanya karena Allah SWT
  • Disunahkan melaksanakan salat sunat dua rakaat atau empat rakaat
  • Jangan lupa membaca doa sebelum berangkat
  • Membaca bismillah ketika menaiki kendaraan dan membaca doa
  • Ucapkan hamdallah ketika sampai di tempat tujuan
  • berzikir selama perjalanan atau boleh juga sembari tidur
  • Boleh men-jama' dan atau meng-qasar salat pada dua waktu jika perjalanan memakan waktu yang lama.

Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu meng-qashar sembahyangmu

(Q.S. An-nisa: 101)

Manfaat Jalan-jalan

Perlu diingat bahwa melakukan sebuah perjalanan jangan sampai hanya menyia-nyiakan waktu, biaya, maupun energi, bahkan memberikan celah epada setan untuk menghembuskan godaannya untuk menyesatkan agar tujuan perjalanan yang sudah diniatkan karena Allah tidak dapat tercapai.

Melakukan perjalanan apabila dilakukan dengan niat yang lurus akan mempunyai banyak manfaat, diantaranya adalah:

  • Traveling dapat menjadi penghibur diri dari kesedihan
  • Traveling atau perjalanan juga dapat menjadi sarana untuk menambah pengalaman
  • Safar dapat mengantarkan seorang musafir untuk mendapatkan ilmu pengetahuan
  • Melakukan perjalanan kepada suatu wilayah baru dapat menjadi sarana untuk belajar dan mengenal adab dan norma-norma yang berlaku di masyarakat tersebut
  • Melakukan perjalanan dapat menambah wawasan, bahkan teman baik. 

Katakanlah, "berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan makhluk, kemudian Allah menciptakan kejadian akhir. Sungguh, Allah maha kuasa atas segala sesuatu.
(Q.S. Al-ankabut:20)

Demikian adab dan manfaat dari melakukan perjalanan atau safar. Semoga Allah senantiasa membimbing hati kita untuk tetap teguh melakukan segala sesuatu hanya karena Allah semata, pun dalam melakukan perjalanan.

Related Posts

6 komentar

  1. Jadi rindu masa-masa sebelum pandemi, sekarang weh jadi serba was-was kalau mau bepergian

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak Indah, kalau buan karena darurat rasanya lebih baik di rumah saja ya

      Hapus
  2. Jazakallah kang Yonal buat sharing ilmunya. Selalu suka cara menjelaskannya, mudah dipahami

    BalasHapus
  3. Aku bahkan belom berani pulang kampung sampai sekarang. Padahal udah kangen berat sm suasana di kampung halaman.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sementara silaturahminya virtual dulu aja ya mbak Ratna dengan saudara-saudara di kampungnya

      Hapus

Posting Komentar