Etika Bertamu dan Menerima Tamu

Posting Komentar
adab dalam bertamu dan menerima tamu

Pandemi belum berakhir, dan kita belum bisa leluasa bergerak seperti biasanya. Kondisi seperti ini memaksa kita untuk lebih banyak menghabiskan waktu di rumah saja. Kita belum bisa leluasa dalam bersilaturahmi, baik bertamu ataupun menerima tamu.

Banyak hal yang mengharuskan kita beradaptasi dengan lingkungan saat ini, salah satunya adalah ruang gerak kita untuk bersosialisasi. Dari bersilaturahmi di dunia nyata, kini berubah menjadi komunikasi di dunia maya.

Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Bertamu & Menerima Tamu

Suatu saat, ketika kondisi kembali normal, semoga kita termakan euforia kebebasan, meluapkan kerinduan pada handai taulan, sembari mengunjungi dari rumah ke rumah untuk menguatkan persaudaraan, tetapi lupa dengan adab bagaimana seharusnya kita bertamu ke rumah orang.

Adab Bertamu

Di antara adab-adab bertamu yang harus kita perhatikan adalah:

  • Berpakaian rapi dan sopan
  • Tidak mengintip ke dalam isi rumah
  • Masuk dan duduk dengan sopan
  • Bersegera pulang jika urusan telah selesai

Bertamu akan membawa kita pada suasana kehangatan dalam komunikasi, karena di dalamnya akan ada diskusi yang baik. Maka, mari tetap jaga adab selama bertamu, agar komunikasi kita tetap lancar, bukan malah berakhir dengan jalan buntu.

Menerima Tamu

Tak hanya tamu yang harus menjaga sopan santun ketika berkunjung ke rumah orang lain, si empunya rumah sebagai penerima tamu haruslah pula menjaga adab dan sopan santun ketika kedatangan orang yang berkunjung ke kediamannya.

Adab Menerima Tamu

Di antara beberapa adab yang harus diperhatikan sebagai seorang tuan rumah adalah dengan menyambut tamu seramah mungkin dan berucap dengan lemah lembut.

Selanjutnya mempersilahkan tamu untuk duduk di ruangan yang memang dikhususkan untuk menerimanya. Kita biasa menyebutnya ruang tamu. Jika tidak ada ruang khusus, usahakan ruang untuk bercengkerama dalam kondisi yang terjaga kerapihannya.

Terakhir, jika tamu datang dari tempat jauh dan membutuhkan tempat untuk menginap, seyogianya tuan rumah bisa menerima dan mempersiapkan tempat. Agama memberi toleransi tiga hari untuk menginap, jika tuan rumah merasa keberatan di hari ke empat, maka sampaikanlah dengan baik. Jika tuan rumah tak keberatan, maka tak menjadi masalah bertamu dilanjutkan.

Menerima tamu dengan baik bisa menjadi salah satu jalan untuk mendapatkan keberkahan, karena selain menguatkan persaudaraan, Allah juga menjanjikan kelancaran rezeki dalam setiap pertemuan.

Bertamu atau menerima tamu adalah salah satu bentuk kita dalam menjalin ukhuwah atau persaudaraan, agar tali silaturahmi kita tetap terjaga walau dalam kondisi pandemi korona.

Related Posts

Posting Komentar