12 Faktor yang Menyebabkan Pernikahan Berujung Perceraian!

2 komentar

Belakangan ini, warganet dihebohkan dengan berbagai kasus perceraian dari tokoh tanah air. Nama-nama besar seperti Deddy Corbuzier & Sabrina, Raisa & Hamish, serta Andre Taulany & Rien Taulany menyita banyak perhatian warganet.

Sebagai seseorang yang tidak terlalu peduli dengan kehidupan seorang artis, saya lebih memilih untuk bersikap mengambil hikmah yang ada alih-alih terlalu larut mengomentari rumah tangga orang lain. Saya hanya mengharapkan yang terbaik untuk mereka-mereka yang bercerai.

Dari banyaknya kasus perceraian yang terjadi belakangan ini, kita jadi tahu bahwa membangun bahtera rumah tangga itu tidaklah mudah. Diperlukan kesabaran dan keikhlasan tanpa batas. Rasa untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain sebagai pasangan.

Di dalam artikel ini, saya akan berbagi insight mengenai 12 faktor yang sering kali menjadi penyebab pernikahan berujung perceraian. Penasaran apa saja? Simak baik-baik artikel ini ya!

12 Faktor Penyebab Pernikahan Berujung Perceraian

Agar lebih mudah dipahami, saya akan membagi faktor penyebab perceraian ini ke dalam tiga jenis utama. Tiga jenis utama tersebut adalah faktor utama, internal dan eksternal.

Faktor Utama

faktor Perceraian

Mari kita bahas dari faktor utama terlebih dahulu yang terdiri 3 penyebab, dimulai dari:

1. Perselisihan dan Pertengkaran

Penyebab pernikahan berujung perceraian yang pertama adalah seringnya perselisihan dan pertengkaran terjadi. Apalagi jika perselisihan dan pertengkaran ini tidak mendapatkan penyelesaian terbaik dari kedua belah pihak. Silent treatment, verbal abuse, dan kekerasan fisik jelas tidak akan menyelesaikan masalah yang ada. Oleh sebab itu, penting untuk kita mendinginkan isi kepala terlebih dahulu apabila perselisihan dan pertengkaran mulai terendus.

2. Masalah Ekonomi

Berikutnya adalah masalah ekonomi. Tidak bisa dipungkiri bahwa salah satu alasan mengapa pernikahan berujung perceraian adalah kurang matangnya pasangan dalam mengelola keuangan yang baik.

Tidak adanya tabungan darurat, penghasilan yang tetap, serta investasi jangka panjang, tentu akan menjadi beban tersendiri untuk pasangan. Apalagi jika pasangan sudah dikaruniai seorang anak di saat kondisi finansial belum benar-benar stabil.

3. Kurangnya Komunikasi

Berikutnya adalah kurangnya komunikasi yang baik. Pasangan yang jarang berbicara, jarang bertukar opini, atau bahkan jarang tertawa bersama, cenderung akan saling menutupi diri satu sama lain. Tidak adanya keterbukaan antara pasangan menjadikan kecurigaan meningkat dan itu jelas tidak nyaman untuk kedua belah pihak.

Faktor Internal

dampak perceraian

Kita lanjut pembahasan penyebab perceraian ini dari faktor internal. Dari faktor ini, kita dapat mempelajari setidaknya empat penyebab perceraian yang paling sering dijadikan alasan. Empat penyebab tersebut dimulai dari:

4. Ketidakcocokan Pribadi

Ya, perbedaan preferensi terhadap kepribadian, minat, pandangan hidup, atau bahkan politik dapat menjadi alasan kuat untuk pasangan bercerai. Penting untuk kamu memahami sudut pandang pasangan tanpa perlu menjelekkannya atau juga mengorbankan apa yang kamu benar-benar percaya.

Diskusikan dan kompromi nilai-nilai apa saja yang dapat disetujui bersama dan tidak dapat disetujui bersama. Ingat, untuk jangan pernah memandang remeh penyebab internal ini.

5. Kekerasan dalam Rumah Tangga

Berikutnya adalah kekerasan dalam rumah tangga. Perlu diketahui bahwa kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya dapat dirasakan oleh wanita dan anak-anak, tetapi juga oleh laki-laki, suami, atau ayah. Kekerasan dalam rumah tangga bukan hanya sekedar memukul secara fisik, tetapi juga soal memukul secara lisan.

Ada banyak kekerasan yang terjadi bermula dari lisan yang tidak dijaga. Oleh sebab itu, sebagai seorang Suami, kamu harus menghargai Istri, dan sebagai seorang Istri, kamu harus menghormati Suami.

Perlu diketahui juga bahwa kebanyakan Suami atau Istri yang suka main tangan, kebanyakan berasal dari latar belakang keluarga yang abusif. Oleh sebab itu pastikan kamu dan pasangan telah mengobati atau memaafkan luka masa lalu dan bertekad untuk tidak menyambungkannya.

6. Masalah Perilaku

Selanjutnya adalah masalah perilaku. Perilaku yang saya maksud bukan hanya perilaku yang tampak jelas keburukannya, seperti berjudi, minum minuman keras, mengonsumsi narkoba, menonton konten porno, dan lain-lain.

Melainkan hal-hal sepele seperti kebiasaan menaruh handuk di tempat tidur, menggantung baju berhari-hari serta kurangnya kepekaan untuk saling mengurus rumah tempat tinggal bersama.

Masalah seperti ini umumnya akan dijumpai pada suami yang kurang diajarkan peka terhadap kebersihan dan kerapian rumah.

7. Ekspektasi yang Tidak Realistis

Ketika menikah dengan seseorang, sering kali kita memberikan makan pikiran kita dengan berbagai ekspektasi yang tinggi bahkan cenderung tidak realistis. Ekspektasi seperti ini, lambat laun akan menjadi bumerang, terlebih jika tidak dipenuhi.

Seorang Suami atau Istri akan terbiasa membandingkan pasangannya dengan orang lain. Perbandingan yang dilakukan terus-menerus ini tentu saja akan menjadi bom waktu yang meledak kapan saja. Pada akhirnya, penyebab perceraian lain seperti KDRT dan Perselingkuhan bisa saja terjadi.

8. Gairah Seks yang Urung Terpenuhi

Faktor internal penyebab perceraian sering terjadi adalah karena gairah seks yang urung terpenuhi. Untuk itu penting untuk mengomunikasikan masalah intim ini dengan pasangan. Bicarakan baik-baik gaya seks seperti apa yang diinginkan dan kapan waktu terbaik untuk melakukannya.

Ingat, untuk jangan menjadikan seks sebagai jalan keluar dari sebuah permasalahan. Selesaikan masalah yang ada terlebih dahulu dan sepakati poin-poin penting yang tidak boleh lagi dilanggar.

Faktor Eksternal

jenis perceraian di Indonesia

Selanjutnya, mari kita pelajari penyebab pernikahan berujung perceraian dari faktor eksternal. Secara umum, faktor eksternal dapat menjadi penyebab kuat perceraian dikarenakan pasangan kurang kompak sebagai pasangan.

Meskipun, tidak menutup kemungkinan juga faktor eksternal ini muncul dengan sendirinya tanpa pemicu dari faktor internal terlebih dahulu. Adapun beberapa penyebab perceraian dari faktor eksternal ini seperti:

9. Perselingkuhan

Umumnya faktor ini muncul dikarenakan seseorang kurang dihargai atau dihormati oleh pasangannya. Ada juga yang muncul dikarenakan gairah seks yang kurang terpuaskan. Apabila ini terjadi, maka kebanyakan akan mencari pelampiasan kepada orang lain.

Kadang kala perselingkuhan juga terjadi karena pasangan membuka pintu-pintu perselingkuhan sedikit demi sedikit. Semisal sering chattingan dengan lawan jenis, sering boncengan dengan teman kerja lawan jenis, dan lain sebagainya.

10. Pengaruh Media Sosial

Seperti yang kita ketahui saat ini, banyak generasi muda yang menikah bercerai hanya gara-gara pasangannya tidak memenuhi “Standar TikTok”. Bayangan Suami atau Istri sempurna yang diciptakan di media sosial, menjadikan kita seolah-olah lupa pasangan yang ada di rumah, sebenarnya sudah memberikan apa yang benar-benar kita butuhkan.

Selain itu, pasangan yang terlalu banyak mengonsumsi konten mesra-mesraan orang lain, sering kali menganggap bahwa apa yang sudah diberikan atau diperjuangkan oleh pasangan tidak spesial. Padahal spesial atau tidaknya seseorang tergantung dari cara kita melihatnya.

Jika kita melihat seseorang dengan pandangan penuh cinta dan kasih, maka tidak peduli apapun yang sudah pasangan berikan atau perjuangan, ia tetaplah spesial.

11. Perubahan Budaya dan Sosial

Menjelang akhir ada perubahan budaya dan sosial. Hal ini umumnya terjadi kepada pasangan yang menikah dan mau tidak mau harus beradaptasi dengan lingkungan barunya. Semisal orang desa yang baru tinggal di kota.

Kehidupan di desa yang penuh dengan budaya kepedulian tinggi, adat istiadat, “isin-isini” tentu berbeda 180 derajat dengan kehidupan kota yang serba cepat, modern, dan blak-blakan.

12. Tekanan dari Orang Lain

Terakhir adalah karena adanya tekanan dari orang lain. Misalnya seorang mertua yang tidak senang dengan menantu karena alasan A dan B. Umumnya, masalah ini sering terjadi pada Ibu Mertua kepada menantu perempuannya.

Masalah ini sering muncul dikarenakan tangki cinta Ibu Mertua tidak terisi selama menjadi Istri dari suami (bapak anak laki-lakinya). Bisa pula terjadi karena menantu masih tinggal bersama dengan mertua.

Jasa Undangan Pernikahan Digital Sannubari.

undangan pernikahan digital

Apakah ada jaminan jika kamu sudah mengetahui 12 faktor di atas, maka pernikahanmu dengan pasangan tidak menemui kata kandas? Tentu tidak ada. Kamu harus selalu berusaha dan jangan lupa untuk berdoa kepada Tuhan yang Maha Esa.

Kuncinya adalah jangan takut dan juga jangan terlalu pede.

Beralih dari pembahasan berat di atas, saya ada rekomendasi ini untuk kamu semua yang ingin menikah dan bingung mencari jasa untuk membantu pembuatan undangan pernikahannya. Saya merekomendasikan kamu platform Sannubari.

Sannubari adalah platform Jasa Undangan Pernikahan Digital yang memiliki banyak fitur keren di dalamnya. Dimulai dari:

  1. Autoplay Backsound – Musik romantis otomatis diputar saat undangan dibuka, menambah suasana haru dan bahagia.
  2. Navigasi Lokasi – Tamu dapat langsung menemukan lokasi acara dengan mudah melalui peta digital.
  3. Story Love Timeline – Ceritakan perjalanan cinta Anda dan pasangan secara manis dalam bentuk cerita visual.
  4. RSVP & Ucapan – Tamu bisa mengonfirmasi kehadiran dan mengirim doa langsung di halaman undangan.
  5. Kutipan Ayat dan Quote – Tambahkan kesan sakral dengan ayat atau kutipan cinta yang bermakna.
  6. Galeri Foto & Video – Tampilkan foto prewedding dan video romantis Anda.
  7. Love Gift – Fitur untuk memudahkan tamu memberikan hadiah digital dengan cara yang sopan dan praktis.
  8. Custom Nama Tamu – Setiap undangan tampil personal dengan nama tamu langsung di halaman depan.

Dengan berbagai fitur ini, undangan digital Sannubari menjadi pilihan tepat untuk membuat momen pernikahan Anda semakin berkesan. Apakah Anda tertarik untuk segera memiliki undangan digital sendiri? Hubungi segera tim Sannubari melalui chat WhatsApp di 087812469796.

Terbaru Lebih lama

Related Posts

2 komentar

  1. Kunci agar rumah tangga langgeng adalah komunikasi. Biasanya 5 tahun awal2 pernikahan banyak sekali perbedaan dan konflik, tapi setelah 5 thn pasutri bisa menyesuaikan diri. Terima kasih referensi untuk undangannya pak. Kebetulan kami sedang mencari dan membutuhkannya.

    BalasHapus
  2. Hal yang penting dilakukan sebelum menikah adalah mengilmui pernikahan itu sendiri. Bila perlu ikut kelas pranikah yg komprehensif. Sehingga menjauhi perceraian yang banyak dibahas di tulisan ini

    BalasHapus

Posting Komentar